Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Sentimen Ini Topang Rupiah Menguat

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menilai kenaikan harga pertamina membuat tekanan terhadap rupiah berkurang.
CENTRAL BANKING FORUM 2018 President and CEO The Federal Reserve Bank of New York John Williams (kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat mengikuti acara Central Banking Forum 2018 di Nusa Dua Bali, Rabu (10/10). Acara tersebut membahas tentang kondisi perbankan saat ini juga isu-isu global menegenai pebankan/JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam
CENTRAL BANKING FORUM 2018 President and CEO The Federal Reserve Bank of New York John Williams (kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat mengikuti acara Central Banking Forum 2018 di Nusa Dua Bali, Rabu (10/10). Acara tersebut membahas tentang kondisi perbankan saat ini juga isu-isu global menegenai pebankan/JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, NUSA DUA, Bali - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menilai kenaikan harga bahan bakar Pertamina, membuat tekanan terhadap rupiah berkurang pada hari ini, Jumat (12/10/2018).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menuturkan kenaikan harga pertamax series menjadi salah satu penyebab peneguatan rupiah.

"Ini bisa campur macam-macam [penyebab penguatan]. Kita ada acara ini [Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018], sebenarnya mestinya perbaikan harga BBM itu juga ada pengaruhnya," jelasnya di sela-sela Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).

Dia pun menuturkan secara fiskal kondisi perekonomian Indonesia masih cukup kuat, karena dengan adanya penaikan harga minyak, fiskal mendapatkan penerimaan netto yang baik.

Darmin pun menuturkan neraca perdagangan akan membaik walaupun impor masih tinggi. "Kalau membaik ya kita perkirakan membaik tapi seberapa besar kita belum bisa bilang," jelasnya.

Nilai tukar rupiah menguat 42 poin atau 0,28% ke level Rp15.193 per dolar AS, Kamis (12/10/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper