Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Jual Tekan Bursa Asia, IHSG Merosot Nyaris 2% di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG merosot 1,82% atau 106,17 poin ke level 5.714,50 pada akhir sesi I, setelah dibuka melemah 1,49% atau 86,67 poin di posisi 5.734,0.
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah nyaris 2% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (11/10/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG merosot 1,82% atau 106,17 poin ke level 5.714,50 pada akhir sesi I, setelah dibuka melemah 1,49% atau 86,67 poin di posisi 5.734,0.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.669,72– 5.746,24. Adapun pada perdagangan Rabu (10/10), IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,41% atau 23,88 poin di posisi 5.820,67.

Sebanyak 60 saham menguat, 339 saham melemah, dan 210 saham stagnan dari 609 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.

Seluruh sembilan sektor pada IHSG menekan IHSG hingga akhir sesi I hari ini, dengan pelemahan terbesar dialami sektor aneka industri yang merosot 2,67%, disusul sektor finansial yang melemah 2,14%.

Dilansir Bloomberg, IHSG turun melemah untuk pertama kalinya dalam empat hari perdagangan terakhir setelah aksi jual di bursa AS menyebar ke Asia di tengah memuncaknya kekhawatiran atas dampak meningkatnya perang dagang antara AS dan China pada pertumbuhan global.

“Aksi jual dapat dilihat sebagai peluang dan investor hanya perlu memposisikan diri dari sektor sensitif terhadap suku bunga, terutama di tengah volatilitas dan siklus pengetatan AS saat ini,” ungkap Evan Lie Hadiwidjaja, kepala penelitian di Sinarmas Sekuritas, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, indeks saham lain di Asia Tenggara bergerak melemah siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura yang turun 2,86, PSEi Filipina melemah 3,64%, FTSE Malay KLCI melemah 2,03%, dan indeks SE Thailand turun 2,67%.

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah 3,71% dan 4,16%, sedangkan indeks Hang Seng dan Shanghai Composite terpantau melemah masing-masing 3,95% dan 4,59%.

"Pasar saham mengalami aksi jual tajam, dengan kekhawatiran di sekitar seberapa jauh imbal hasil akan naik, peringatan dari IMF tentang risiko stabilitas keuangan,, serta ketegangan perdagangan," ungkap analis ANZ seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper