Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Terbebani Kekhawatiran Prospek Pertumbuhan Global

Pergerakan indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa (9/10/2018), di tengah kekhawatiran investor tentang prospek pertumbuhan global.
Wallstreet/Reuters
Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa (9/10/2018), di tengah kekhawatiran investor tentang prospek pertumbuhan global.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,21% atau 56,21 poin di level 26.430,57 dan indeks S&P 500 turun 0,14% atau 4,09 poin di 2.880,34. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite mampu berakhir di zona positif meski hanya naik 0,03% atau 2,07 poin di level 7.738,02.

Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2018 dan 2019 serta estimasinya untuk pertumbuhan AS dan China pada 2019.

Menurut IMF, dua negara berekonomi terkuat ini akan merasakan pukulan dari perang dagang yang berlangsung antara mereka tahun depan.

Sementara itu, Presiden Donald Trump mengulangi ancaman untuk memberlakukan tarif terhadap impor tambahan China senilai US$267 miliar jika Tiongkok melakukan retaliasi atas tarif dan langkah-langkah lain yang diambil AS dalam perang perdagangan dengannya.

Indeks material berakhir turun 3,4%, penurunan persentase harian terbesar sejak 8 Februari. Saham perusahaan kimia PPG Industries mencatat penurunan terbesar dengan 10% setelah memperingatkan bahwa laba kuartal saat ini akan terpukul oleh biaya bahan baku yang lebih tinggi dan permintaan yang lebih lemah di China.

“Jika industri dan material terbebani kekhawatiran tentang aktivitas global, ini akan melemparkan selubung kabut pada pasar karena perusahaan-perusahaan dalam S&P 500 menghasilkan sekitar separuh dari bisnis mereka dari pasar luar negeri,” kata Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott, seperti dikutip Reuters.

Namun pergerakan indeks sedikit mendapat topangan dari penurunan imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun, setelah lonjakannya pada pekan lalu memberi tekanan pada pasar ekuitas.

“Saham mendapatkan sesuatu untuk sedikit bernafas,” ujar Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco, New York.

Bersama perusahaan-perusahaan kimia, saham produsen kemasan kertas WestRock dan Packaging Corp of America turun 8%, setelah BMO mengisyaratkan risiko meningkatnya pasokan industri.

Sektor industri yang sensitif terhadap isu perdagangan pun turun 1,5% dengan saham maskapai penerbangan turun 3%.

American Airlines membukukan penurunan pesentase terbesar yakni 6,5% setelah mengatakan harga bahan bakar yang lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal ketiga, sehingga memicu kekhawatiran bahwa kenaikan tarif tidak cukup untuk mengimbangi biaya energi.

Sebaliknya, indeks energi mengalami kenaikan terbesar dalam S&P, yakni 1%, saat harga minyak naik di tengah meningkatnya bukti penurunan ekspor minyak mentah Iran dan penutupan sebagian produksi Teluk Meksiko akibat Badai Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper