Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham Eropa Merosot ke Level Terendah 6 Bulan

Bursa saham Eropa berakhir merosot pada perdagangan Senin (8/10/2018), saat dampak perang dagang terhadap China menambah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga AS secara bertahap membuat pasar saham kurang menarik bagi investor.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berakhir merosot pada perdagangan Senin (8/10/2018), saat dampak perang dagang terhadap China menambah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga AS secara bertahap membuat pasar saham kurang menarik bagi investor.

Meningkatnya perselisihan antara pemerintah Italia dan Belgia atas rencana anggaran pengeluaran pemerintah Italia juga menambah sentimen negatif.

“Munculnya kembali perselisihan defisit anggaran Italia/Uni Eropa sebagai penggerak pasar utama terbukti menjadi permasalahan bagi indeks Eropa,” kata analis Spreadex, Connor Campbell, seperti dikutip Reuters.

Bursa saham Asia merosot semalam meskipun bank sentral Beijing meningkatkan likuiditas untuk mengimbangi dampak dari pertikaian tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS), sementara Wall Street dimulai di zona merah.

Indeks saham Stoxx 600 Eropa ditutup merosot 1,1% ke level penutupan terendahnya dalam sekitar enam bulan, sedangkan indeks saham Jerman yang berorientasi pada ekspor merosot 1,4%.

Namun indeks FTSE MIB Italia-lah yang mencatat penurunan terbesar, yakni 2,4% ke level terendahnya dalam lebih dari 17 bulan, dengan saham bank tertekan setelah biaya pinjaman Italia naik lebih lanjut.

Bank-bank Italia, yang sensitif terhadap risiko politik, turun 3,7% juga membebani sektor perbankan Eropa.

Penurunan persentase terbesar pada Stoxx adalah perusahaan teknologi finansial Jerman, Wirecard, yang melorot 12% akibat faktor teknikal menurut para pedagang.

Saham produsen alat bantu pendengaran William Demant juga mengalami penurunan terbesar, yakni 10,6%, akibat kekhawatiran persaingan setelah AS menyetujui alat bantu pendengaran produksi Bose Corp. yang dapat digunakan tanpa bantuan dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper