Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak Bidik Pertumbuhan Investor Reksa Dana 

Saat ini, ada lebih dari 110.000 pengguna Bukalapak yang terdaftar sebagai investor pemegang reksa dana di dalam Bukareksa. 
Logo Bukalapak
Logo Bukalapak

Bisnis.com, JAKARTA – Bukalapak menargetkan dapat melipatgandakan angka investor reksa dana dari layanan Bukareksa.

Saat ini, ada lebih dari 110.000 pengguna Bukalapak yang terdaftar sebagai investor pemegang reksa dana di dalam Bukareksa. 

Investment Solution Manager Bukalapak Abdul Hafizh Asri mengungkapkan sebanyak 60% pengguna layanan Bukareksa merupakan pelapak yang berdagang produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di dalam Bukalapak. Sebagian besar pelapak memanfaatkan instrumen investasi tersebut untuk mengelola saldo dompet digital Bukadompet agar tidak menjadi dana yang menganggur.

"Salah satu alasan kami terus mengembangkan produk investasi digital adalah untuk membantu pelapak agar lebih aktif mengelola dananya supaya tidak idle begitu saja di saldo Bukadompet. Dengan Bukareksa, pedagang UMKM dapat lebih mudah mengakses produk reksa dana," ujarnya di Jakarta, Senin (8/10/2018).

Hafizh mengatakan Bukalapak tengah mengembangkan beragam fitur tambahan di dalam Bukareksa untuk mendorong pelapak dan pengguna lebih aktif berinvestasi pada reksa dana. Salah satunya adalah sistem auto debit saldo Bukadompet untuk berinvestasi pada reksa dana.

Bukareksa merupakan layanan investasi reksa dana di dalam platform Bukalapak yang tersedia sejak awal 2017. Layanan itu merupakan hasil kerja sama Bukalapak dengan Bareksa sebagai agen penjual efek reksa dana yang memegang izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pengguna Bukalapak dapat melakukan investasi reksa dana di Bukareksa mulai dari Rp10.000 dengan berbagai metode pembayaran. Pembelian investasi reksa dana terintegrasi dengan seluruh metode pembayaran, kecuali kartu kredit dan cicilan daring.

Investor Bukareksa dapat melakukan transaksi melalui Bukadompet, transfer bank, virtual account, instant payment (BCA KlikPay (KlikBCA Individu), Mandiri Clickpay, CIMB Clicks atau Rekening Ponsel), Indomaret, Alfamart, dan Pos Indonesia.

Sebanyak 10 produk reksa dana tersedia di dalam layanan itu yang meliputi aset kelas pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Layanan tersebut turut terintegrasi dengan tujuh manajer investasi.

"Fokus kami sebenarnya adalah terlebih dulu meningkatkan literasi investasi bagi 3,5 juta pelapak karena mereka yang lebih aktif bertransaksi dan menampung dana mengendap cukup banyak ke dalam saldo Bukadompet milik mereka," terangnya.

Per Oktober 2018, total investor reksadana yang tercatat Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencapai sekitar 800.000 investor.

"Artinya, Bukareksa kita sudah memegang lebih dari 10%. Bukalapak akan terus mengoptimalkan basis komunitas pelapak UMKM agar naik kelas menjadi investor ritel pembeli produk reksadana," lanjut Hafizh.

Saat ini, sebagian besar pelapak di dalam platform Bukalapak masih lebih aktif mengonversi saldo Bukadompet untuk investasi emas melalui layanan Bukaemas.

"Banyak di antara mereka merasa pilihan itu masih menjadi lebih familiar. Meskipun pilihan itu sebenarnya disadari sekadar untuk hedging nilai aset mereka supaya tidak termakan inflasi," ucapnya.

Bukalapak memiliki beberapa produk reksa dana pasar uang yang hanya dijual secara eksklusif di Bukareksa yaitu CIMB Principal BukaReksa Pasar Uang, dan Mandiri Syariah BukaReksa Pasar Uang dengan nominal transaksi minimal Rp10.000.

Business Development Bareksa Adam Nugroho menyatakan pertumbuhan angka investor reksa dana terus berkembang pesat sejak mulai merambah ranah digital dalam dua tahun terakhir. Menurutnya, platform digital dapat lebih banyak dioptimalkan untuk mengakuisisi lebih banyak investor ritel.

Meski belum genap berjalan selama dua tahun, layanan Bukareksa telah menyumbang hampir separuh dari 250.000 investor yang terdaftar di Bareksa.

"Bareksa meyakini pasar investasi reksa dana itu sangat besar. Jika mungkin dulu hanya nasabah dan institusi prioritas yang aktif, dengan masuk ranah digital sekarang pun investor ritel mudah berinvestasi di reksa dana," tambah Adam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper