Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil Obligasi Treasury AS Terus Menguat, Wall Street Tergelincir

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 200,91 poin atau 0,75% ke level 26.627,48, sedangkan indeks Standard & Poors melemah 23,9 poin atau 0,82% ke level 2.901,61 dan Nasdaq Composite turun 145,58 poin atau 1,81% menjadi 7.879,51.
Bursa Saham AS Wallstreet/Reuters
Bursa Saham AS Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Wall Street melemah pada perdagangan Kamis (4/10/2018) setelah imbal hasil Treasury AS melanjutkan kenaikan pada putaran terakhir data ekonomi yang kuat, sehingga membangun kekhawatiran percepatan inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 200,91 poin atau 0,75% ke level 26.627,48, sedangkan indeks Standard & Poor’s melemah 23,9 poin atau 0,82% ke level 2.901,61 dan Nasdaq Composite turun 145,58 poin atau 1,81% menjadi 7.879,51.

Indeks Dow Jones mengalami penurunan pertama dalam enam sesi perdagangan terakhir, sementara S&P dan Nasdaq mencatat penurunan terburuk sejak 25 Juni.

Dilansir Reuters, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir sebesar 3,232%, menandai lompatan harian terbesar sejak pemilihan presiden AS tahun 2016.

Sementara itu, data klaim pengangguran dan pesanan pabrik menjadi data positif terbaru dalam putaran laporan ekonomi yang kuat pekan ini, menempatkan fokus pada data payroll bulan September yang akan dirilis Jumat.

"Tindak lanjut dari imbal hasil Treasury hari ini, sebenarnya tindak lanjut di seluruh dunia pada Treasury, memiliki bagian besar yang harus ditangani," kata JJ Kinahan, kepala analis pasar di TD Ameritrade, seperti dikutip Reuters.

“Dan hanya secara umum, begitu banyak dari sektor-sektor ini sudah begitu panas, mungkin sudah waktunya untuk sedikit istirahat," tambahnya.

Finansial adalah salah satu dari beberapa sektor yang menguat di Wall Street setelah ditutup naik 0,71%. Sektor petbankan, yang biasanya mendapat manfaat dari kenaikan suku bunga, naik 0,81%.

Data yang dirilis Kamis menunjukkan klaim pengangguran turun ke level terendah dalam 49 tahun terakhir, menyusul komentar pekan ini dari beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk Gubernur Jerome Powell, yang menggarisbawahi kekuatan ekonomi.

Di antara hambatan terbesar pada S&P adalah kelompok saham FANG, yang sebelumnya membantu mendorong Nasdaq ke rekor tertinggi baru-baru ini. Saham induk Google, Alphabet Inc, tenggelam 2,8%, sedangkan Netflix Inc merosot 3,6%..

Saham Apple Inc kehilangan 1,76%, sedangkan Amazon.com Inc merosot 2,22%. Kedua perusahaan membantah laporan Bloomberg bahwa sistem mereka telah disusupi oleh chip komputer berbahaya yang dimasukkan oleh intelijen China.

"Investor khawatir. Apakah lebih banyak bagian dari rantai pasokan teknologi global diretas?" kata Michael O’Rourke, kepala analis pasar di JonesTrading.

Pelaku pasar akan mencari tanda-tanda pertumbuhan upah pada data tenaga kerja yang dirilis Jumat, terutama mengingat indikasi anekdotal kenaikan upah seperti kenaikan upah minimum Amazon menjadi US$15 awal pekan ini.

Meskipun melemah, bursa AS berada pada kisaran level tertigginya, meningkatkan kekhawatiran tentang valuasi dengan musim pelaporan kinerja kuartalan akan segera dimulai.

Di antara saham yang menguat, Constellation Brands naik 5,38% setelah produsen bir Corona ini menaikkan prediksi laba setahun penuh dan melampaui estimasi penjualan dan laba kuartal kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper