Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Stoxx Anjlok Paling Tajam Dalam Satu Bulan

Bursa saham eropa mencatat penurunan terbesar dalam satu bulan terakhir pada perdagangan Kamis (4/10/2018) karena pasar saham global berada di bawah tekanan akibat lonjakan imbal hasil obligasi.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham eropa mencatat penurunan terbesar dalam satu bulan terakhir pada perdagangan Kamis (4/10/2018) karena pasar saham global berada di bawah tekanan akibat lonjakan imbal hasil obligasi.

Indeks acuan Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,08% atau 4,16 poin ke level 379,68, sementara indeks CAC 40 Perancis turun 1,5%, DAX Jerman turun 0,4%, dan FTSE melemah 1,2%.

Data pada hari Rabu menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa AS melaju ke level tertinggi 21 tahun pada bulan September, mengangkat imbal hasil obligasi Treasury AS ke level tertinggi sejak pertengahan 2011 dan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS.

Kenaikan imbal hasil Treasury tersebut pada gilirannya juga meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah zona euro pada hari Kamis.

"Imbal hasil Treasury biasanya dilihat sebagai tingkat bebas risiko untuk berinvestasi, sehingga peningkatan cenderung negatif untuk kelas aset lainnya termasuk saham," kata Russ Mold, direktur investasi di AJ Bell, seperti dikutip Reuters.

Saham-saham defensif terkena dampak dari prospek kenaikan imbal hasil, yang membuat aliran dividen masih menjadi kurang menarik.

Saham perusahaan barang mewah Eropa juga termasuk yang terburuk karena masih adanya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi di China. Saham Kering melemah 5,4%, sementara saingannya LVMH turun 4,9% dan Burberry Inggris turun 5,6%.

Sebaliknya, sektor keuangan cenderung mendapatkan keuntungan dari kenaikan suku bunga dan imbal hasil obligasi karena dinilai membantu bank mendapatkan margin yang lebih besar pada bisnis pinjaman konvensional mereka.

Bank asal Jerman, Commerzbank dan Deutsche Bank naik masing-masing 3,5% dan 1,5%, karena imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun mencapai level tinggi dalam 4,5 bulan.

Bank-bank Italia naik 1,1 persen karena investor memantau perkembangan di Roma. Pemerintah Italia berusaha untuk menyelesaikan rincian anggaran setelah mendapat resistensi dari Uni Eropa atas target defisitnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper