Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asia Terseret Kenaikan Imbal Hasil Treasury, IHSG Melemah di Hari ke-4

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,89% atau 111,12 poin ke level 5.756,62, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,34% atau 20,14 poin ke level 5.847,60.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah di akhirt perdagangan hari keempat hari ini, Kamis (4/10/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,89% atau 111,12 poin ke level 5.756,62, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,34% atau 20,14 poin ke level 5.847,60.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.742,30 – 5.847,60. Adapun pada perdagangan Rabu (3/10), IHSG berakhir melemah 0,13% di level 5.867,74.

Dari 604 saham yang diperdagangkan di IHSG hari ini, sebanyak 90 saham menguat, 305 saham melemah, dan 209 saham lainnya stagnan.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG ditutup melemah, dengan tekanan utama dari sektor industri dasar yang melemah 3,45%, disusul sektor finansial yang turun 2,44% dan konsumer yang melemah 1,89%.

Pergerakan indeks IHSG sejalan dengan gerak bursa saham di Asia yang tertekan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS menyusul data ekonomi yang positif.

Di Asia Tenggara, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 1,1%, indeks FTSE Malay KLCI turun melemah 0,34%, indeks SE Thailand turun 1,07%, sedangkan indeks PSEi Filipina merosot 1,63%.

Bursa saham lain di Asia juga turut tertekan, dengan indeks Topix dan Nikkei melemah masing-masing 0,09% dan 0,56%, sedangkan indeks Kospi melemah 1,52% dan indeks Hang Seng turun 1,73%.

Dilansir Bloomberg, kenaikan imbal hasil Treasury tidak menguntungkan bagi pasar emerging market karena kenaikan tersebut cenderung menarik dana asing serta menekan mata uang.

"Sebuah dinamika sederhana sedang dimainkan dalam ekonomi global saat ini, AS sedang booming, sementara sebagian besar pasar lain melambat atau bahkan mandek," kata ekonom HSBC, Kevin Logan, seperti dikutip Reuters.

"Federal Reserve yang menaikkan suku bunga untuk mencegah ekonomi AS dari overheating menghambat opsi kebijakan negara-negara lain dengan pengetatan kondisi keuangan di tengah peningkatan ketegangan perdagangan," lanjutnya

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

UNVR

-4,07

BMRI

-4,23

BBRI

-3,23

INKP

-9,69

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

ABMM

+24,50

MABA

+6,93

MAPA

+5,83

{TBA

+1,07

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper