Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Valbury Sekuritas: Bursa AS Positif, IHSG Ikut Menghijau

Valbury Sekuritas memproyeksikan IHSG akan menghijau terdongkrak penguatan bursa AS dan bursa Asia.
Karyawan berjalan melintasi layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Karyawan berjalan melintasi layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Valbury Sekuritas memproyeksikan IHSG akan menghijau terdongkrak penguatan bursa AS dan bursa Asia.

Tim analis Valbury Sekuritas menyebutkan Sentimen pasar global terangkat adanya kabar disepakati revisi NAFTA, saham AS pada Senin ditutup menguat.

Membaiknya pasar AS diharapkan menjadi katalis positif bagi pasar Asia dan juga sebagai dukungan bagi IHSG untuk bergerak menuju zona hijau pada hari ini.

Perspektif tenikal
Support Level :    5932/5920/5895
Resistance Level :   5970/5995/6007
Major Trend : Down
Minor Trend : Up
Pattern : Up

Berikut sentimen penggerak IHSG

Sentimen pasar dari dalam negeri:
Pada bulan September 2018 terjadi deflasi sebesar 0,18% MoM  dan secara tahunan terjadi inflasi sebesar 2,88% YoY. Tingkat inflasi tahunan di bulan lalu menjadi yang terendah dalam 2 tahun terakhir, atau sejak Agustus 2016. Jenis bahan makanan yang mengalami penurunan harga di antaranya daging ayam ras deflasi 0,13%, harga bawang merah dan ikan segar masing-masing deflasi sebesar 0,05% dan 0,04%.

Sentimen pasar dari luar negeri :
Hasil survey yang dilakukan dua lembaga menunjukan pertumbuhan sektor manufaktur Cina melambat pada September karena permintaan eksternal dan domestik melemah. Pertumbuhan di sektor pabrik terhenti setelah 15 bulan ekspansi. Sementara survei pemerintah mengonfirmasi pelemahan lebih lanjut sektor manufaktur.

Bank Sentral Cina akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang netral sembari menjaga tingkat likuiditas supaya tetap cukup. Sikap mempertahankan kebijakan moneter diambil usai bank sentral menggelar pertemuan komite Kebijakan Moneter kuartal III 2018.

IMF memperingatkan bahwa konfrontasi perdagangan merupakan risiko serius bagi perekonomian global. Laporan WTO menbutkan bahwa perdagangan global akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya, sementara ketegangan perdagangan yang meningkat. Presiden AS Donald Trump sejak menjabat telah mengejar kebijakan perdagangan konfrontatif, termasuk memberlakukan tarif impor tinggi. Perang dagang AS dengan Cina dikhawatirkan terus berlangsung tanpa upaya penyelesaian yang nyata.

Kabar disepakatinya revisi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Kanada dan AS menyepakati perubahan NAFTA menjadi United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA). AS, Kanada, dan Meksiko diperkirakan akan menandatangani perjanjian baru itu di akhir November sebelum diajukan ke Kongres

Rekomendasi saham hari ini

ASII: Trading Buy
• Close 7325, TP 7700
• Boleh buy di level 7200-7325
• Resistance di 7700 & support di 7200
• Waspadai jika tembus di 7200
• Batasi resiko di 7125

TLKM: Trading Buy
• Close 3670, TP 3780
• Boleh buy di level  3620-3670
• Resistance di 3780 & support di 3620
• Waspadai jika tembus di 3620
• Batasi resiko di 3590

BMRI : Trading Buy
• Close 6700, TP 6800
• Boleh buy di level  6600-6700
• Resistance di 6800 & support di 6600
• Waspadai jika tembus di 6600
• Batasi resiko di 6525

INDF:  Trading Buy
• Close 6025, TP 6200
• Boleh buy di level  5950-6025
• Resistance di 6200 & support di 5950
• Waspadai jika tembus di 5950
• Batasi resiko di 5900

ROTI:  Trading Buy
• Close 1070, TP 1100
• Boleh buy di level  1045-1070
• Resistance di 1100 & support di 1045
• Waspadai jika tembus di 1045
• Batasi resiko di 1030

PNBN:  Trading Buy
• Close 945, TP 1000
• Boleh buy di level  910-945
• Resistance di 1000 & support di 910
• Waspadai jika tembus di 910
• Batasi resiko di 890

Ket.  TP : Target Price


WATCHING ON SCREEN;
AKRA, TRAM, INDY, BBNI, JSMR, PNBN, AALI 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper