Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Peluang Proyek Kolaborasi ANTM & PTBA dengan Freeport

Rampungnya akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) oleh PT Inalum (Persero) diyakini memberikan dampak positif bagi kinerja dan saham ketiga anak usaha holding BUMN tambang.
Jalan panjang divestasi saham 51% Freeport./Bisnis-Husin Parapat
Jalan panjang divestasi saham 51% Freeport./Bisnis-Husin Parapat

Bisnis.com, JAKARTA — Rampungnya akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) oleh PT Inalum (Persero) diyakini memberikan dampak positif bagi kinerja dan saham ketiga anak usaha holding BUMN tambang.

Ketiga anak usaha itu adalah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Timah Tbk. (TINS), dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

Analis dan periset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hady menyampaikan, keberadaan PTFI sebagai anggota holding BUMN tmabang memberikan peluang sinergi dengan ketiga anak usaha Inalum, yakni ANTM, TINS, dan PTBA. Dengan demikian, kinerja emiten tersebut ikut terdongkrak.

“Peluangnya tentu bagus bagi ketiga perusahaan, karena adanya peluang sinergi dengan PTFI,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/9/2018).

Menurut Robert, ANTM berpotensi menghidupkan kembali proyek bersama dengan PTFI, yakni pengolahan anode slime dan smelter. Selama ini, anode slime PTFI yang dapat diolah menjadi emas lari ke pasar ekspor. 

Sebelumnya pada Februari 2017, Antam meneken nota kesepahaman terkait proyek Anode Alime dan Precious Metal Refinery bersama PTFI dan PT Smelting. Namun, MoU antar ketiga pihak itu sudah resmi berakhir, karena nilai ekonomis proyek atas pembangunan smelter tidak tercapai.

Selain itu, perjanjian pembangunan smelter bersama cenderung jalan di tempat sejak Oktober 2017. Diharapkan dengan masuknya PTFI sebagai anggota holding, proyek-proyek bersama ini dapat berjalan.

“Perjanjian PTFI dengan ANTM soal smelter sebetulnya juga sudah batal. Diharapkan proyek ini dapat hidup kembali,” imbuhnya.

Adapun, PTBA sebagai perusahaan energi dan pertambangan juga dapat bersinergi dalam penyediaan listrik dan bahan bakar batu bara di setiap proyek anggota holding tambang lainnya.

Robert menambahkan, saham ANTM dan PTBA pun berpotensi terdorong dengan masuknya PTFI sebagai saudara baru. Target harga saham masing-masing emiten ialah Rp1.100 dan Rp5.000 dengan rekomendasi beli.

Pada penutupan perdagangan Kamis (27/9/2018), saham ANTM naik 30 poin atau 3,73% menjadi Rp835. Dalam waktu yang sama, saham PTBA meningkat 50 poin atau 1,22% menuju Rp4.160. Adapun, saham TINS terkoreksi 5 poin atau 0,66% menjadi Rp750.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper