Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Chip Terbebani, Indeks S&P 500 Melemah

Pergerakan indeks S&P 500 berakhir melemah di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/9/2018), saat performa produsen chip terbebani penurunan peringkat
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks S&P 500 berakhir melemah di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/9/2018), saat performa produsen chip terbebani penurunan peringkat.

Pada saat yang sama, performa utilitas menurun menjelang akhir rapat kebijakan Federal Reserve yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan.

Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,13% di 2.915,56 dan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,26% di level 26.492,21. Namun indeks Nasdaq Composite mampu berakhir menguat 0,18% di level 8.007,47, ditopang saham Amazon.com Inc yang melompat 2,08%.

Sektor finansial pada S&P 500, termasuk saham-saham bank yang sensitif atas suku bunga, turun 0,38% menjelang akhir pertemuan kebijakan moneter The Fed pada Rabu (26/9) waktu setempat yang diantisipasi akan menaikkan suku bunga acuannya.

Sektor utilitas, yang cenderung mendapatkan manfaat dalam kondisi suku bunga yang rendah karena pembayaran dividen yang solid, turun 1,22%.

Di sisi lain, indeks energi S&P 500 naik 0,57% setelah harga minyak Brent mencapai level tertinggi baru dalam empat tahun, didorong sanksi AS yang akan segera menekan ekspor Iran berikut keengganan OPEC dan Rusia untuk meningkatkan output.

Sementara itu, tingkat kepercayaan konsumen AS secara tidak terduga meningkat pada bulan September, membuatnya lebih dekat ke level yang terakhir terlihat pada tahun 2000, menurut Conference Board. Hal ini menggarisbawahi kekuatan dalam pasar tenaga kerja dan ekonomi secara keseluruhan.

Data tersebut mendorong indeks discretionary konsumen pada S&P 500 naik 0,59%.

Adapun indeks semikonduktor Philadelphia turun 1,70%, membebani indeks teknologi S&P 500, setelah broker Raymond James dan KeyBanc memangkas peringkat mereka pada sejumlah pembuat chip. Saham Intel pun turun 2,13%.

"Ada cerita berbeda untuk berbagai sektor,” kata Dennis Dick, seorang pedagang di Bright Trading LLC. "Jika Anda seorang pengelola dana, Anda harus sangat berhati-hati dengan apa yang Anda beli.”

Didukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan pemotongan pajak perusahaan, indeks S&P 500 telah naik 9% sepanjang tahun ini. Akan tetapi lima dari indeks sektor S&P 500 turun, termasuk indeks konsumen. Enam lainnya bergerak lebih tinggi, dipimpin oleh reli indeks teknologi sebesar 19%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper