Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Harga Minyak Bantu Bursa Saham Eropa Pulih

Bursa saham Eropa berhasil ditutup di posisi lebih tinggi pada perdagangan Selasa (25/9/2018), didorong kenaikan saham minyak dan optimisme seputar anggaran Italia.
Indeks Bursa Eropa/Reuters
Indeks Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berhasil ditutup di posisi lebih tinggi pada perdagangan Selasa (25/9/2018), didorong kenaikan saham minyak dan optimisme seputar anggaran Italia.

Indeks saham Stoxx 600 berakhir naik 0,45%, memulihkan sebagian penurunan yang dialami pada sesi perdagangan sebelumnya ketika kekhawatiran tentang perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memicu profit taking.

Sementara itu, indeks minyak dan gas melonjak 1,7% mencapai level tertingginya sejak Mei.

Saham sejumlah emiten besar mintyak yakni BP, Shell, dan ENI masing-masing naik 2,9%, 2,5%, dan 2,4% setelah harga minyak Brent mencapai level tertinggi baru dalam empat tahun di tengah sentimen sanksi AS terhadap Iran serta keengganan OPEC dan Rusia memenuhi permintaan Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan output.

“Dengan Rusia dan Arab Saudi yang pada dasarnya mengabaikan permintaan Trump, dikombinasikan dengan sanksi AS yang memukul ekspor minyak Iran pada awal November, kita dapat melihat minyak membukukan level-level tertinggi baru,” ujar analis LCG, Jasper Lawler, seperti dikutip Reuters.

Saham komoditas juga menguat dengan bahan dasar naik 1,8%.

Pada saat yang sama, tanda-tanda bahwa koalisi Italia kemungkinan akan mencapai kompromi atas anggaran 2019 mengangkat saham dan obligasi Italia dengan indeks ekuitas FTSE MIB naik sekitar 1,5%.

Saham bank-bank Italia, yang sensitif terhadap risiko politik karena kepemilikan obligasi negara mereka yang besar, pun naik 1,5%. Penguatannya serta tumbuhnya ekspektasi kenaikan suku bunga di zona euro tahun depan membantu mengangkat saham bank-bank Eropa naik 0,7%.

Salah satu saham dengan kenaikan terbesar pada Stoxx adalah Next, sebesar 7,7%.

Peritel pakaian ini membukukan kenaikan 0,5% dalam laba semester pertama serta meningkatkan panduannya setelah mengalami perdagangan yang lebih baik dari perkiraan pada bulan Agustus dan awal September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper