Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti Bursa Asia, IHSG Perpanjang Penguatan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (21/9/2018).
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (21/9/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka dengan kenaikan 0,43% atau 25,23 poin di level 5.956,50 dan menguat 0,67% atau 39,59 poin ke level 5.970,85 pada pukul 09.10 WIB.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.956,50 – 5.974,60. Adapun pada perdagangan Kamis (20/9), IHSG berakhir menguat 0,98% atau 57,67 poin di posisi 5.931,27.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona hijau dengan support utama sektor finansial (+1,02%) dan industri dasar (+0,93%). Adapun sektor aneka industri turun 0,46%.

Sebanyak 149 saham menguat, 25 saham melemah, dan 428 saham stagnan dari 602 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 2,59% dan 1,12% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG.

IHSG diperkirakan akan mencoba untuk menguat dengan rentang pergerakan 5775-6023 pada perdagangan hari ini.

Tim analis Profindo Sekuritas menjelaskan, Wall Street kompak ditutup menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat seiring meredanya kekhawatiran tentang perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang sedang berlangsung. Kenaikan indeks terutama didorong naiknya saham teknologi seperti Microsoft dan Apple.

Bursa Eropa juga berakhir menguat sejalan dengan kenaikan yang dicetak Wall Street setelah kecemasan akan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mereda.

Secara teknikal, indeks membentuk two white candlestick pattern mengindikasikan potensi menguat. Indeks ditutup diatas garis MA5, namun indicator stochastic golden cross berada di area jenuh beli.

“Sehingga diperkirakan Indeks mencoba untuk menguat dengan range pergerakan 5775-6023,” paparnya dalam riset.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 melanjutkan penguatannya dengan naik 0,69% atau 3,61 poin ke level 524,12 pada pukul 09.11 WIB, setelah berakhir menanjak 1,62% di level 520,51 pada Kamis (20/9).

Indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas juga menguat pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,72%), indeks FTSE Malay KLCI (0,38%), dan indeks PSEi Filipina (+1,59%).

Di Jepang, indeks Topix dan Nikkei 225 masing-masing menguat 0,65% dan 0,57%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,14% dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,50%.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang memperpanjang penguatannya setelah indeks S&P 500 dan Dow Jones di bursa Wall Street mencapai rekor terbarunya.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 251,22 poin atau 0,95% di level 26.656,98 dan indeks Standard & Poor’s 500 naik 22,8 poin atau 0,78% di 2.930,75. Adapun indeks Nasdaq Composite berakhir menguat 78,19 poin atau 0,98% di 8,028,23.

Pasar saham menyikapi sengketa perdagangan yang sedang berlangsung dengan tenang. Selain itu, indeks juga didorong pelemahan indeks dolar AS yang jatuh ke level terendah dalam lebih dari sepuluh pekan terakhir.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

BBRI

+2,59%

BMRI

+1,12%

BBNI

+2,05%

HMSP

+0,52%

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

ASII

-0,67%

BDMN

-0,70%

BNII

-0,93%

JRPT

-1,79%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper