Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,45% atau 26,48 poin ke level 5.957 pada perdagangan pasar modal hari ini, Jumat (21/9/2018).
Indeks melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,43% atau 25,23 poin di level 5.956,50 pada pagi tadi, dan sepanjang hari ini IHSG bergerak di zona hijau.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan IHSG saat ini terlihat sedang mencoba mempertahankan support di tengah tekanan yang terjadi untuk dapat terbentuk support kuat, sehingga pola kenaikan ke depan akan lebih kokoh dan pola yang terbentuk dapat lebih solid dalam mempertahankan kenaikannya.
Sedangkan penopang masih berasal dari salah satu faktor masih kuatnya sisi fundamental perekonomian terlihat dari data terlansir selama ini.
Sementara itu, Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa hari ini sentimen akan berputar kepada dimulainya debat PBB yang memberikan kesempatan kepada pemimpin negara untuk berbicara.
Selain itu, pembuat kebijakan The Fed juga telah mengisyaratkan bahwa mereka siap untuk menaikkan tingkat suku bunga ketika mereka bertemu nanti. Tidak hanya itu, yang harus dicermati pekan ini adalah OPEC akan merilis laporannya yang bisa menjadi panduan pergerakan minyak selanjutnya.
Bank Indonesia masih terus mengintervensi setiap hari pergerakan rupiah khususnya, agar terlihat lebih stabil.
Beralih dari sana, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun ini akan tetap stabil di kisaran 5,2%. Pertumbuhan ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan permintaan domestik.
Di sisi lain, Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan tahun depan. OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi global berada di level 3,7% pada tahun ini dan tahun depan, atau turun dari perkiraan pada Mei sebesar 4%.
Nico mengatakan hal ini menjadi menarik karena sentimen sentimen yang disampaikan adalah seputar tentang perang dagang Amerika dan China yang sampai hari ini masih terus berlanjut sehingga ketidakpastian saat ini mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan.
Rob Carnell, kepala ekonom dan kepala penelitian, Asia-Pacific di ING, mengatakan dia melihat lebih banyak alasan untuk mengambil pendekatan "kaca setengah penuh" mengingat aksi jual di pasar dalam waktu belakangan ini. "Ini bukan keadaan alami saya, tapi saya selalu mencari yang buruk dalam banyak hal, dan ada banyak di luar sana, dan pasar tampaknya tidak merespons sama sekali," kata Carnell, seperti dikutip Reuters.
Berikut laporan IHSG sepanjang hari ini yang dicatat Bisnis.com.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,45% atau 26,48 poin ke level 5.957,74.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,57% atau 33,85 poin ke level 5.965,11 menjelang akhir perdagangan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,41% atau 24,03 poin ke level 5.955,30 di awal perdagangan sesi II.
Mengakhiri sesi I perdagangan hari ini, Jumat (21/9/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,07% atau 4,06 poin ke level 5.935,32.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,16% atau 9,73 poin ke level 5.941 menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (21/9/2018).
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut naik 0,27% atau 16,09 poin ke level 5.947,35 pada perdagangan pagi ini, Jumat (21/9/2018).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,43% atau 25,23 poin di level 5.956,50 pada perdagangan hari ini, Jumat (21/9/2018).