Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Tertekan Kokohnya Dolar AS

Harga emas merosot tajam setelah dolar Amerika Serikat kembali menguat masih karena kekhawatiran perang dagang AS dengan China yang sudah sepekan kembali saling berbalas tarif kepada masing-masing impor.
Ilustrasi harga emas turun/Antara
Ilustrasi harga emas turun/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas merosot tajam setelah dolar Amerika Serikat kembali menguat karena kekhawatiran perang dagang AS dengan China masih berlanjut.  

Menteri Perdagangan China Zhong Shan mengatakan bahwa China berharap AS mau dengan tulus mengambil langkah untuk memperbaiki perilakunya, ditengah fraksi tarif terbaru yang semakin berkepanjangan.

Status dolar AS sebagai aset mata uang teratas membuat mata uang Negeri Paman Sam itu mendapat keuntungan besar dari konflik dagang karena banyak yang bertaruh bahwa AS tidak akan rugi besar dalam perang dagang.

Pada perdagangan Jumat (21/9), harga emas spot melorot ke area US$1.194,98 per troy ounce, turun 10,47 poin atau 0,87% dari perdagangan sesi sebelumnya.

Sementara itu, emas Comex mencatatkan penurunan 13,70 poin atau 1,17% menjadi US$1.197,60 per troy ounce dari sesi sebelumnya.

Harga emas diprediksi makin tertekan karena AS dan China menerapkan tarif yang lebih rendah dari ekspektasi pasar pada awal pekan ini.

“Fakta bahwa kekhawatiran akan perang dagang berkurang pada pekan ini sempat menekan penguatan dolar AS, tapi sekarang keadaan sudah berbalik sehingga emas anjlok,” ujar Fawad Razaqzada, analis Forex.com, dikutip dari Reuters, Jumat (21/9).

Razaqzada memproyeksikan bahwa resistan harga emas akan berada pada level US$1.205 – US$1.215 per troy ounce.

Dolar AS yang menguat di terhadap mata uang utama, membuat emas yang berdenominasi dolar AS lebih mahal untuk pengguna mata uang lain, dengan ekuitas pasar dan hasil obligasi juga menguat.

Para investor saat ini masih menantikan pertemuan Federal Reserve AS selanjutnya, saat bank sentral AS diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya.

Sementara itu, hedge fund dan money manager kembali memangkas posisi jangka pendeknya untuk kontrak emas dan perak Comex pada pekan 11 September.

Goldman Sachs juga memangkas proyeksi harga emas untuk jangka waktu 3, 6, dan 21 bulan, tetapi menyebutkan bahwa fundamental untuk emas akan segera berubah, meihat pelemahan dolar AS kemarin dan kenaikan pembelian emas dari China dan India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper