Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diproyeksi Menguji Level Resistan 5.892

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (20/9/2018) secara teknikal, IHSG masih berpotensi melemah dengan support dan resistance di level 5,845-5,892.
Karyawan berjalan melintasi layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Karyawan berjalan melintasi layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA--Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (20/9/2018) secara teknikal, IHSG masih berpotensi melemah dengan support dan resistance di level 5.845-5.892.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa perdagangan hari ini akan dipengaruhi beberapa sentimen.

Ekonom Bank of America Merrill Lynch menjelaskan China kemungkinan akan meningkatkan pelonggaran kebijakan demi menghadapi efek negatif dari pengenaan tarif yang lebih tinggi oleh AS.

Pelonggaran fiskal dan moneter kemungkinan akan diluncurkan untuk mendorong permintaan domestik dan menstabilkan sentimen pasar finansial. Tentu hal ini harus dilakukan oleh China di tengah situasi dan kondisi yang saat ini kembali memanas. Namun, kedua negara tersebut menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada perundingan lanjutan.

Beralih dari sana, Perdana Menteri Inggris Theresa May sebelumnya menyatakan Inggris dan Uni Eropa tengah mendekati kesepakatan mengenai Brexit. Saat ini, proses tersebut kami nilai berjalan dengan baik, dan waktunya sudah berjalan sejak beberapa pekan lalu. Uni Eropa pun dikabarkan siap untuk membantu proses Brexit ini atas Inggris yang khawatir atas permasalahan di Irlandia Utara.

Kemarin (19/9/2018), IHSG ditutup naik (+1.06%) menjadi 5,873. Sektor yang menguat yakni aneka industri (+4.60%) dan industri dasar (+2.09%). Sementara itu, sektor yang mengalami terkoreksi pada sektor agrikultur (-0.20%) dan infrastruktur (-0.12%).

Sementara investor asing melakukan net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp257,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper