Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HK Metals Utama Tetapkan Kisaran Harga IPO Rp190—Rp230 per Saham

PT HK Metals Utama Tbk. akan mengucurkan dana segar yang dihimpun melalui penawaran umum perdana saham atau IPO untuk kebutuhan belanja modal dan modal kerja di level induk dan anak usaha.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—PT HK Metals Utama Tbk. akan mengucurkan dana segar yang dihimpun melalui penawaran umum perdana saham atau IPO untuk kebutuhan belanja modal dan modal kerja di level induk dan anak usaha.

Dalam paparan publik, Kamis (20/9), HK Metals Utama menyebut harga saham yang ditawarkan dalam rencana aksi korporasi tersebut berada di kisaran Rp190—Rp230 per saham. Menurut penjamin emisi efek, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., harga tersebut mencerminkan price to earning ratio (PER) 16,6 kali—21,4 kali pada 2018 dan 7,3 kali—9,4 kali pada 2019.

Proses bookbuilding atau penawaran awal rencananya akan dilakukan pada 19 September 2018— 26 September 2018. Sementara itu, pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) rencananya akan dilakukan pada 9 Oktober 2018.

Dalam aksi korporasi tersebut, HK Metals Utama akan melepas 1,46 miliar saham baru atau setara dengan 40% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Saham yang dilepas berasal dari portepel perseroan.

Sebelum IPO, PT Hyamn Sukses Abadi memegang kepemilikan mayoritas di HK Metals Utama dengan 95,45% saham. Setelah eksekusi IPO, kepemilikan akan terdilusi menjadi 57,27%.

Direktur Utama HK Metals Utama Ngasidjo Achmad mengatakan seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk penyertaan modal entitas anak senilai Rp90 miliar. Sisanya, akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan dan anak usaha.

Tercatat, perseroan saat ini memiliki enam anak usaha yang bergerak di bidang manufaktur dan distribusi produk selain coil galvalume bahan baku baja ringan antara lain manufaktur dan distribusi alumunium, manufaktur pipa PVC, manufaktur pipa stainless, manufaktur kloset, dan distributor peralatan pertukangan.

“Gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini dan cukup tingginya permintaan pasar menjadi alasan kami untuk tetap optimistis terhadap prospek perseroan ke depannya,” paparnya di Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Ngasidjo mengatakan perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha 26,81% secara tahunan pada 2017. Jumlah yang dikantongi naik dari Rp392,31 miliar pada 2016 menjadi Rp497,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper