Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profindo Sekuritas Indonesia: IHSG Mixed Menguat, Rekomendasi Beli 5 Saham Ini

Profindo Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks pada hari ini bergerak mixed cenderung menguat dengan range pergerakan 5.765-5.934.
Siluet pengunjung mengamati layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Siluet pengunjung mengamati layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Profindo Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks pada hari ini bergerak mixed cenderung menguat dengan range pergerakan 5.765-5.934.

Adapun saham yang diperhatikan adalah ASII (buy), PTBA (buy), INTP (buy), PGAS (SoS), TLKM (buy), ACES (buy).

Analis Yuliana mengatakan hal tersebut karena secara teknikal, Indeks membentuk black spinning candlestick pattern, Indikator stochastic dan RSI berada di area netral.

IHSG pada perdagangan kemarin bergerak mixed dan ditutup melemah akibat melemahnya kurs rupiah yang tembus Rp 14,900 per dolar AS. Sektor yang menekan Indeks yakni terutama property, konsumer, dan Agri. Asing mencatatkan net sell sebesar Rp200 miliar dengan saham BBRI dan BMRI menjadi net top seller, sedangkan saham ASII dan PTBA menjadi net top buyer.

Sementara itu, Wall Street pada perdagangan Selasa waktu setempat berakhir menguat dikarenakan investor mengabaikan risiko ancaman perang dagang yang hingga kini belum reda. Adapun, sektor saham teknologi menguat seiring kabar Apple Inc dan Fitbit Inc akan bebas dari pengenaan tarif. Dow Jones +0.71%, S&P500 +0.54%, dan Nasdaq +0.76%.

Bursa Eropa sempat tertekan namun berhasil berbalik menguat jelang akhir perdagangan mengikuti kenaikan di bursa global dimana para investor mecoba mengabaikan sentiment perang dagang. Dax +0.51%, CAC 40 +0.28%, FTSE 100 -0.03%, dan Stoxx 600 +0.11%.

Harga minyak mentah ditutup menguat setelah OPEC memberikan sinyal bahwa mereka tidak siap untuk meningkatkan produksi untuk mengatasi menyusutnya pasokan dari Iran, dan Arab Saudi mengisyaratkan terget di atas USD 80 per barel dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper