Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Tergelincir Pascareli

Harga batu bara tergelincir turun pada akhir perdagangan Senin (17/9/2018), sejalan dengan pelemahan minyak mentah.
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara tergelincir turun pada akhir perdagangan Senin (17/9/2018), sejalan dengan pelemahan minyak mentah. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 berakhir turun 0,88% atau 1 poin di US$112,75 per metrik ton, mematahkan reli yang mampu dibukukan tiga sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Adapun pada sesi perdagangan Jumat (14/9), harga batu bara kontrak Januari 2019 masih ditutup naik 0,31% atau 0,35 poin di level 113,75.

Sebaliknya di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 rebound dan ditutup naik 0,97% atau 0,95 poin di posisi 99,15 kemarin.

Sementara itu di Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman Januari 2019 juga berakhir di zona merah dengan turun 0,60% atau 3,8 poin di level 627,8 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin.

“Pembangkit listrik berhati-hati dengan membeli lebih banyak batu bara di tengah konsumsi yang lemah dan stok yang tinggi,” kata Sun Hongyuan, analis Huatai Futures dalam risetnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Stok batubara di enam pembangkit listrik utama China naik untuk pekan ketiga menjadi 15,4 juta ton pada hari Jumat, menurut CCR.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah berakhir terkoreksi pada perdagangan Senin (17/9) saat kekhawatiran pasokan global dibayangi penurunan permintaan.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober ditutup turun tipis 8 sen di level US$68,91 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah sempat menguat hingga 1,1% pada awal perdagangan.

Adapun minyak mentah Brent untuk kontrak November berakhir turun 4 sen di level US$78,05 di bursa ICE Futures Europe. Brent diperdagangkan US$9,37 lebih tinggi dibanding WTI kontrak November.

Dilansir Bloomberg, ekspor minyak mentah Iran dan produk sampingan utama jatuh ke level terendah dalam 2,5 tahun terakhir saat sanksi AS menahan minat pembeli.

Pada saat yang sama, pabrik penyulingan Amerika akan melakukan perawatan musiman yang membutuhkan penonaktifan beberapa peralatan, sehingga membatasi pemrosesan minyak mentah.

"Saya pikir sanksi Iran menjadi kekhawatiran bagi pasar," kata Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group.

"Meskipun ada jaminan dari OPEC, kemampuan OPEC untuk mengimbangi penurunan dari tidak hanya Iran, tetapi Venezuela dan Libya, akan menjadi tantangan,” lanjutnya.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

17 September

112,75

(-0,88%)

14 September

113,75

(+0,31%)

13 September

113,40

(+0,18%)

12 September

113,20

(+0,18%)

11 September

113,00

(-0,04%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper