Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Tarif Trump Angkat Dolar AS

Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak lebih tinggi, sedangkan nilai tukar renminbi China tergelincir pada perdagangan hari ini, Selasa (18/9/2018), di tengah penantian pasar global atas respons China terhadap tarif AS.
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak lebih tinggi, sedangkan nilai tukar renminbi China tergelincir pada perdagangan hari ini, Selasa (18/9/2018), di tengah penantian pasar global atas respons China terhadap tarif AS.  

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama di dunia turun tipis 0,03% atau 0,026 poin ke level 94,470 pada pukul 10.57 WIB.

Indeks dolar sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,109 poin atau 0,12% di level 94,605, setelah pada perdagangan Senin (17/9) berakhir melemah 0,45% atau 0,431 poin di posisi 94,496.

Indeks bahkan sempat menyentuh level 94,606 setelah Trump menyatakan akan mengenakan tarif AS sebesar 10% terhadap barang-barang impor China senilai sekitar US$200 miliar, efektif mulai 24 September.

Trump juga mengancam akan segera melancarkan tarif lebih lanjut pada impor tambahan China senilai sekitar US$267 miliar jika pemerintah China melakukan pembalasan terhadap industri AS.

“Yang menjadi perhatian pasar adalah bagaimana China merespons tarif tersebut,” ujar Junichi Ishikawa, pakar strategi valas di IG Securities, seperti dikutip dari Reuters.

Nilai tukar renminbi China pun turun 0,09% ke level 6,8632 per dolar AS pada pukul 11.07 WIB, berdasarkan data Bloomberg.

Sejumlah analis meragukan jika pemerintah China akan benar-benar melakukan negosiasi perdagangan dengan AS menyusul pernyataan terbaru Trump tersebut.

Seperti diberitakan, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pekan lalu mengundang para pejabat tinggi China untuk mengadakan putaran baru diskusi perdagangan. Namun sejauh ini belum ada keputusan atas jadwal pelaksanaannya dari kedua belah pihak.

Meski demikian, kenaikan dolar AS kemudian sedikit tertahan. Menurut pakar strategi mata uang dan ekuitas di Bank of America Merrill Lynch Shusuke Yamada, reaksi spontan dolar telah mereda terlepas dari isu perdagangan terbaru itu.

“Tampaknya pasar telah memperhitungkan sebelumnya tentang bagaimana pengumuman perdagangan itu,” ujarnya.

Posisi indeks dolar AS                                                                        

18/9/2018

(Pk. 10.57 WIB)

94,470

(-0,03%)

17/9/2018

94,496

(-0,45%)

14/9/2018

94,927

(+0,43%)

13/9/2018

94,518

(-0,30%)

12/9/2018

94,799

(-0,47%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper