Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah ke 14.859, Spot Rupiah Tertekan Hal Berikut

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.859 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (17/9/2018).
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.859 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (17/9/2018).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini terpantau menempatkan kurs referensi Jisdor di Rp14.859 per dolar AS, melemah 24 poin atau 0,16% dari posisi Rp14.835 pada Jumat (14/9/2018).

Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau melemah 76 poin atau 0,51% ke level Rp14.883 per dolar AS pada pukul 10.32 WIB.

Mata uang Garuda sebelumnya dibuka terdepresiasi 0,38% atau 56 poin di level Rp14.863, setelah mampu rebound dan berakhir terapresiasi 33 poin atau 0,22% di level Rp14.807 per dolar AS pada Jumat (14/9).

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama di dunia pagi ini terpantau berbalik turun tipis 0,01% atau 0,013 poin ke level 94,914 pada pukul 10.22 WIB.

Indeks dolar sebelumnya dibuka dengan kenaikan tipis 0,005 poin di level 94,932, setelah pada perdagangan Jumat (14/9) berakhir menguat 0,43% atau 0,409 poin di posisi 94,927.

Dikutip dari risetnya hari ini, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail memperkirakan akan terjadi penguatan dolar AS di level 94,75-95,0.

Penguatan dolar terhadap beberapa mata uang kuat utama dunia tersebut kemungkinan didorong oleh kuatnya data penjualan retail dan industrial production index (IPI) AS pada bulan Agustus masing-masing sebesar 6.6% (yoy) dan 4.9% (yoy).

Data-data tersebut lebih tinggi dibanding estimasi analis masing-maisng sebesar 4.8% (yoy) dan 3.6% (yoy). Kuatnya kedua data tersebut menjadi indikasi awal kuatnya pertumbuhan konsumsi AS di triwulan ketiga 2018.

Di sisi lain, data neraca perdagangan RI bulan Agustus yang akan rilis hari Senin ini diperkirakan akan kembali defisit namun dengan defisit yang lebih kecil. Konsensus analis memperkirakan bahwa data neraca perdagangan akan defisit sebesar US$450 juta pada bulan Agustus, lebih rendah dibandingkan defisit bulan Juli sebesar US$2,0 miliar.

Neraca perdagangan yang masih defisit tersebut diperkirakan akan menjadi katalis negatif bagi rupiah pada hari Senin di tengah penguatan dolar terhadap beberapa mata uang kuat dunia lain.

“Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.750-Rp 14.850 per dolar AS,” tulis Ahmad.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

17 September

14.859

14 September

14.835

13 September

14.794

12 September

14.863

10 September

14.835

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper