Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Penguatan Pasar Obligasi Cenderung Terbatas

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pagi ini, Senin (17/9/2018) pasar obligasi akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.
Memantau layar surat utang negara/Bisnis
Memantau layar surat utang negara/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pagi ini, Senin (17/9/2018) pasar obligasi akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa penguatan ini didukung oleh pasar dan teknikal analisa yang mengkonfirmasi penguatan ini pada penutupan Jumat sore pekan lalu.

Namun, lanjutnya, penguatan akan menjadi terbatas karena adanya kenaikkan imbal hasil UST 10 tahun, yang diikuti dengan adanya lelang esok hari.

Selain itu, Trump kembali akan mengumumkan tarif baru impor barang dari China senilai US$200 miliar pada Senin pagi di tengah keinginan Amerika untuk melakukan perundingan kembali dengan China.

"Hal ini akan menjadi fokus pada hari ini. Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume kecil," katanya dalam riset harian, Senin (17/9/2018).

Nico mengatakan, pasar obligasi pada perdagangan hari terakhir pekan lalu terlihat menguat secara jangka pendek, meskipun masih belum menunjukkan trend yang konsisten.

Hal ini terlihat dari beberapa hari mengalami penguatan dan penurunan tetapi dalam waktu yang berdekatan.

"Dalam jangka panjang, pasar obligasi masih akan pelemahan, terutama adanya kenaikkan tingkat suku bunga The Fed pada pekan depan," katanya.

Di pasar global, imbal hasil obligasi zona Amerika ditutup bervariasi, didominasi oleh kenaikan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di Amerika 2,6 basis poin ke level 2,99%. Penurunan imbal hasil terbesar ada di Brazil turun 2,7 bps ke level 12,36%.

Imbal hasil Asia Pasifik di tutup bervariasi, didominasi oleh penurunan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di Korea Selatan naik 4,3 bps ke level 2,27%. Penurunan imbal hasil terbesar ada di Indonesia turun 11,7 bps ke level  8,31%.

Imbal hasil Obligasi Indonesia 10 tahun ditutup menguat di 8.41% dibandingkan dengan hari sebelumnya di 8.52%.

Minyak Texas di tutup naik di harga US$68.99 per barel dibandingkan dengan hari sebelumnya US$68,59 per barel . Rupiah di tutup menguat di Rp14.807 dibandingkan hari sebelumnya di Rp14.840 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper