Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Perdagangan Agustus Defisit, IHSG Ditutup Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,80% atau 107,02 poin di level 5.824,26, setelah ditutup menguat 1,25% atau 73,01 poin ke level 5.931,28 pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu (14/9).
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

 Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup merosot pada perdagangan hari ini, Senin (17/9/2018), mengakhiri reli penguatan pada pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,80% atau 107,02 poin di level 5.824,26, setelah sebelumnya ditutup menguat 1,25% atau 73,01 poin ke level 5.931,28 pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu (14/9).

Indeks mengawali pekan ini di zona merah setelah dibuka melemah 0,39% atau 22,85 poin di level 5.908,43 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.811,92 – 5.911,65.

Dari 600 saham yang diperdagangkan di IHSG hari ini, 122 saham di antaranya menguat, sedangkan 244 saham melemah dan 234 saham lainnya stagnan. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 4,44% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG hari ini.

Sektor aneka industri yang melemah 3,07% memimpin pelemahan seluruh indeks sektoral IHSG hari ini, disusul sektor infrastruktur yang turun 2,5% dan sektor industri dasar yang melemah 2,49%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2018 mengalami defisit US$1,02 miliar.

Defisit ini lebih rendah jika dibandingkan Juli 2018 yang sebesar US$2,03 miliar.

Nilai defisit ini disebabkan oleh posisi neraca ekspor yang tercatat sebesar US$15,82 miliar atau lebih rendah dibandingkan nilai neraca impor sebesar sebesar US$16,84 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan defisit ini jauh lebih kecil atau separuhnya dari sebelumnya. BPS berharap neraca perdagangan ke depan dapat kembali surplus.

“Bahwa defisit US$1,02 miliar terjadi defisit di migas US$1,6 miliar, tetapi nonmigasnya masih surplus US$630 juta," ujar Suhariyanto, Senin (17/9), seperti dilansir Bisnis.com.

Sementara itu, berdasarkan tahun kalender, sepanjang Januari hingga Agustus 2018, neraca perdagangan juga mengalami defisit sebesar US$4,09 miliar. Posisi defisit ini disebabkan oleh defisit di neraca migas sebesar US$8,35 miliar. 

IHSG melemah di saat bursa saham lain di kasawan Asia Tenggara juga mayoritas melemah, dengan indeks SE Thailand yang turun 0,32%, indeks FTSE Straites Times yang melemah 0,64%, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 0,01%.

 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BMRI

-4,44

BBRI

-3,26

TLKM

-3,34

ASII

-3,81

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BNII

+5,83

MDIA

+8,33

PNBN

+1,81

BGTG

+34,88

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper