Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Duck King Tetapkan Harga Pelaksanaan IPO Rp505 per Saham

PT Jaya Bersama Indo Tbk. menetapkan harga saham dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) senilai Rp505 per saham.
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA--PT Jaya Bersama Indo Tbk. menetapkan harga saham dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) senilai Rp505 per saham.

Dalam IPO, pengelola restoran The Duck King itu melepas sebanyak-banyaknya 513,33 juta sama atau setra dengan 40% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

"Harga penawaran Rp505 per saham. Nilai penawaran umum perdana saham adalah Rp259,23 miliar," tulis manajemen Jaya Bersama Indo dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan, Senin (17/9/2018).

Selain IPO, perseroan juga menggulirkan program opsi kepemilikan saham oleh karyawan atau employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 0,1% dari jumlah saham IPO atau 513.000 saham. Selain itu, perseroan juga memberikan opsi kepemilikan saham oleh manajemen (MESOP) sebanyak-banyaknya 10% saham dari portapel atau sekitar 128,33 juta.

Nantinya, susunan pemegang saham Jaya Bersama Indo setelah IPO, ESA dan MESOP, terdiri atas PT Asia Kuliner Sejahtera dengan porsi 54,543%, Itek Bachtiar 0,003%, masyarakat 36,327%, dam ESA 0,036%,dan MESOP 9,091%.

Perseroan akan menggunakan 80% dari dana hasil IPO untuk pembukaan gerai baru di beberapa lokasi di Indonesia, di antaranya beberapa kota di Jawa, Bali, Sulaweso dan Kalimantan, serta luar negeri, yaitu Vietnam, Kamboja dan Myanmar.

Dana tersebut juga akan diserap untuk keperluasn renovasi gerai restoran yang ada untuk mendukung kesinambungan seluruh jaringan gerai restoran entitas Jaya Bersama Indo, seperti The Duck King, Imperial Chef dan Fook Yew.

Sisanya, sekitar 20% akan digunakan untuk modal kerja dan untuk meningkatkan kapabilitas operasional perseroan dan entitas anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper