Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Melemah, Harga Batu Bara Justru Berhasil Rebound

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak November 2018 berakhir menguat 0,13% atau 0,15 poin di US$114,40 per metrik ton.
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

 Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara ditutup rebound pada sesi perdagangan kemarin, Kamis (13/9/2018),

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak November 2018 berakhir menguat 0,13% atau 0,15 poin di US$114,40 per metrik ton.

Harga batu bara berhasil rebound setelah pada sesi perdagangan sebelumnya, Rabu (12/9), harga batu bara kontrak November 2018 ditutup melemah 0,35% atau 0,40 poin di level US$114,25.

Sementara itu, di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Oktober 2018 ditutup melemah 0,30% atau 0,3 poin ke level US$100,30 per metrik ton.

Berbanding terbalik dengan batu hitam, harga minyak mentah melemah saat kekhawatiran seputar pasokan global mereda dan sentimen perang perdagangan kembali mencuat.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober berakhir merosot 2,5% atau US$1,78 di level US$68,59 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 17% di atas rata-rata 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman November ditutup merosot US$1,56 di level US$78,18 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, setelah menembus level US$80 pada Rabu. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$9,77 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Dilansir dari Bloomberg, bahkan ketika ekspor minyak mentah Iran menyusut, tidak jelas apakah Arab Saudi dan produsen besar lainnya dapat atau akan mengisi kekurangan, menurut International Engery Agency (IEA).

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam Twitter menuliskan bahwa pasar China "runtuh" sebagai akibat dari sikap garis kerasnya terhadap hubungan perdagangan dengan AS. Ia juga mengatakan China-lah yang memiliki tekanan untuk membuat kesepakatan dengan AS, alih-alih AS terhadap China.

Padahal, di sisi lain, kabar tentang rencana putaran baru diskusi perdagangan AS-China menjadi sesuatu hal yang positif setelah pemerintah China menyambut undangan pejabat pemerintahan Trump untuk mengadakan pembicaraan perdagangan kembali.

“Pasokan dalam pasar masih terbilang cukup baik,” kata Ashley Petersen, analis utama minyak di Stratas Advisors LLC di New York.

 

Pergerakan harga batu bara kontrak November 2018 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

13 September

114,40(+0,13%)

12 September

114,25 (-0,35%)

11 September

114,65 (+0,26%)

10 September

114,35 (+1,65%)

7 September

112,70 (-0,27%)

 Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper