Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Berulah, Harga Minyak Mentah Merosot

Harga minyak mentah terjungkal pada perdagangan Kamis (13/9/2018), saat kekhawatiran seputar pasokan global mereda dan sentimen perang perdagangan kembali mencuat.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah terjungkal pada perdagangan Kamis (13/9/2018), saat kekhawatiran seputar pasokan global mereda dan sentimen perang perdagangan kembali mencuat.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober berakhir merosot 2,5% atau US$1,78 di level US$68,59 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 17% di atas rata-rata 100 hari.

Padahal pada Rabu (12/9), harga minyak WTI untuk pengiriman Oktober ditutup menguat 1,6% atau US$1,12 di level US$70,37 per barel di Nymex, level tertinggi dalam lebih dari tujuh pekan.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman November ditutup merosot US$1,56 di level US$78,18 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, setelah menembus level US$80 pada Rabu. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$9,77 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Dilansir dari Bloomberg, bahkan ketika ekspor minyak mentah Iran menyusut, tidak jelas apakah Arab Saudi dan produsen besar lainnya dapat atau akan mengisi kekurangan, menurut International Engery Agency (IEA).

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam Twitter menuliskan bahwa pasar China "runtuh" sebagai akibat dari sikap garis kerasnya terhadap hubungan perdagangan dengan AS. Ia juga mengatakan China-lah yang memiliki tekanan untuk membuat kesepakatan dengan AS, alih-alih AS terhadap China.

Padahal, di sisi lain, kabar tentang rencana putaran baru diskusi perdagangan AS-China menjadi sesuatu hal yang positif setelah pemerintah China menyambut undangan pejabat pemerintahan Trump untuk mengadakan pembicaraan perdagangan kembali.

“Pasokan dalam pasar masih terbilang cukup baik,” kata Ashley Petersen, analis utama minyak di Stratas Advisors LLC di New York.

Harga minyak Brent mencapai level US$80 per barel di London pada Rabu (12/9) dan hampir 14% kenaikan year-to-date minyak mentah acuan AS telah melampaui performa pada 2017.

Namun OPEC menyoroti berbagai risiko yang terjadi dalam ekonomi global yang dapat melukai permintaan minyak saat para produsen minyak mempersiapkan diri untuk pertemuan pada akhir bulan ini di Aljazair.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper