Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PCAR Hentikan Sementara Operasional Pabrik di Semarang

Produsen rajungan, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. menghentikan operasional pabrik yang berada di Semarang, Jawa Tengah.
Aktivitas karyawan di pabrik produsen rajungan, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. di Semarang, Jawa Tengah.
Aktivitas karyawan di pabrik produsen rajungan, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. di Semarang, Jawa Tengah.

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen rajungan, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. menghentikan operasional pabrik yang berada di Semarang, Jawa Tengah.

Sekretaris Perusahaan Prima Cakrawala Abadi, Baradian Ferry mengungkapkan, pemberhentian sementara kegiatan produksi tersebut akan berdampak pada target ekspor per bulannya yaitu dari 5 kontainer per bulan menjadi 3 kontainer per bulan.

Dalam keterbukaan informasi, Jumat (14/9/2018), pemberhentian atau penutupan pabrik Prima Cakrawala Abadi berdasarkan Surat Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Semarang No. 503/611 pada 2 Agustus 2018 tentang Jawaban Permohonan Izin Usaha Industri (IUI).

Dalam surat tersebut, tertulis bahwa emiten bersandi saham PCAR tidak mendapatkan IUI dari instasi terkait mengingat kantor dan pabrik PCAR yang berlokasi di Jalan KRT Wongsonegoro, Semarang tidak berada di kawasan industri, dimana seharusnya diperuntukan untuk pemukiman.

Dampak ditulaknya IUI PCAR adalah pengunduran diri sebagian besar karyawan atau tenaga ahli yang bekerja pada kantor Semarang dan PCAR berhenti melakukan kegiatan produksi.

Kendati begitu, PCAR akan tetap fokus pada kagiatan ekspor dan produksi rajungan di kedua anak usaha yang dimiliki yakni PT Karya Persada Khatulistiwa (KPK) di Indramayu, Jawa Barat dan PT Nuansa Cipta Magello (NCM) yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan.

Sepanjang tahun berjalan, kinerja saham PCAR telah terbang hingga 1.069,29% menjadi Rp2.970 per saham.

Dalam laporan keuangan, penjualan PCAR per semester I/2018 senilai Rp86,8 miliar, naik 19,34% dari posisi Rp72,73 miliar. Dari sisi gerografis, penjualan PCAR sebanyak 93,6% dipasarkan ke luar negeri dan sisanya dalam negeri.

Sementara itu, rugi bersih yang dibukukan senilai Rp3,62 miliar pada semester I/2018, kian dalam dari posisi Rp2,9 miliar pada semester I/2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper