Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Berbalik Menguat, IHSG Menetap di Zona Hijau di Akhir Sesi I

IHSG menguat 0,95% atau 55,10 poin ke level 5.853,25 pada akhir sesi I. Setelah dibuka dengan penguatan 0,63% atau 36,61 poin di level 5.834,76. Sepanjang perdagangan sesi I hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.865,07-5.834,76.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (13/9/2018).

IHSG menguat 0,95% atau 55,10 poin ke level 5.853,25 pada akhir sesi I. Setelah dibuka dengan penguatan 0,63% atau 36,61 poin di level 5.834,76. Sepanjang perdagangan sesi I hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.865,07-5.834,76.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 238 saham menguat, 117 saham melemah, dan 245 saham stagnan dari 600 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan dorongan terbesar oleh sektor infrastruktur yang menguat 2,23%, disusul sektor finansial yang menguat 1,58%.

Di sisi lain, hanya sektor pertanian yang menahan penguatan IHSG lebih lanjut di sesi I dengan pelemahan 0,04%.

IHSG menguat di saat indeks saham di Asia Tenggara terpantau menguat siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,15%, indek SE Thailand menguat 1,43%, indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,17%, dan indeks PSEi Filipina naik 0,26%.

Adapun indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 1,16% dan 0,94%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,06%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,26%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 0,14% dan 0,01%.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia berbalik menguat pada perdagangan hari ini menyusul berita bahwa pemerintahan Trump melunak dengan mengajak China melakukan putaran pembicaraan perdagangan baru.

Pejabat senior AS yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin baru-baru ini mengirim undangan ke Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk mengadakan pertemuan perdagangan bilateral.

Perkembangan ini terjadi ketika lebih dari 85 kelompok industri AS meluncurkan koalisi pada Rabu untuk berjuang melawan kebijakan tarif perdagangan Presiden Donald Trump.

"Dukungan publik untuk Trump telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir, dengan partai Demokrat tampaknya mungkin akan menguasai DPR. Trump mungkin membutuhkan semacam prestasi pada perdagangan menjelang pemilihan paruh waktu," kata Mutsumi Kagawa, kepala analis global di Rakuten Securities, seperti dikutip Reuters.

"Jadi mungkin ada pergeseran dalam kebijakan perdagangannya. Dia pasti akan mempertahankan retorika garis kerasnya tetapi pemerintahannya mungkin berusaha untuk membuat beberapa kesepakatan di belakang layar," katanya.

Namun, banyak pelaku pasar tetap berhati-hati.

"Meskipun kami setuju ini akan memberikan dorongan jangka pendek, jalan di depan masih berliku," kata Tai Hui, kepala analis pasar JP Morgan Asset Management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper