Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gema Grahasarana (GEMA) Kantongi Kontrak Rp800 Miliar

Emiten furnitur, PT Gema Grahasarana Tbk. berhasil mengantongi kontrak senilai Rp800 miliar hingga Agustus 2018.
Pengunjung berada di salah satu stand pameran International Furniture Expo (IFEX) 2017 di Jakarta, Senin (13/3)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung berada di salah satu stand pameran International Furniture Expo (IFEX) 2017 di Jakarta, Senin (13/3)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten furnitur, PT Gema Grahasarana Tbk. berhasil mengantongi kontrak senilai Rp800 miliar hingga Agustus 2018.

Sekretaris Perusahaan Gema Grahasarana Ferlina Sutandi menilai, kontrak yang diperoleh tersebut sejalan dengan aksi menahan ekspansi yang dilakukan perusahaan pada tahun lalu, dan ekspansi mulai dilakukan pada tahun ini.

"[Jumlah kontrak yang sudah dikantongi] Rp800 miliar," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (13/9/2018).

Dari sisi penguatan dolar terhadap rupiah, katanya, perseroan mencatatkan peningkatan biaya material atas impor produk dari luar negeri, karena ada beberapa produk perseroan yang diimpor. Namun, peningkatan biaya tersebut, katanya, tidak menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap kinerja perseroan.

Ferlina mengatakan, biaya yang ditimbulkan dari gejolak nilai tukar, sudah diantisipasi dengan melakukan  apresiasi harga yang masih bisa diterima pasar.

Hingga Juni 2018, pendapatan bersih yang dikantongi emiten bersandi saham GEMA mencapai Rp633,83 miliar, naik 81,5% dari posisi Rp349,17 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp12,69 miliar, naik 55% year on year.

Presiden Direktur Gema Graha Sarana Dedy Rochimat, sebelumnya mengungkapkan, sudah banyak perusahaan yang sempat menahan ekspansi, kini membuka kran ekspansi dengan membangun kantor, renovasi dan pindah kantor. 

Apalagi dengan surplusnya persediaan perkantoran, katanya, perusahaan berpotensi melakukan  perpindahan untuk memperoleh space yang lebih baik. Dia mengatakan, saat ini perusahaan mulai menerapkan konsep kantor baru, khususnya untuk generasi milenial.

Dedy menuturkan, peningkatan kontrak pada kuartal II/2018, karena adanya optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi domestik, sehingga perusahaan-perusahaan mulai melakukan ekspansi. Adapun perusahaan yang gencar merenovasi dan pindah kantor adalah start-up, lembaga jasa keuangan, lembaga hukum, perhotelan, pendidikan, properti, migas dan pertambangan.

Pada tahun ini, emiten bersandi saham GEMA memproyeksikan pertumbuhan pendapatan hingga 10% atau menjadi sekitar Rp973,5 miliar. Dedy menuturkan, tidak menutup kemungkinan, pendapatan perseroan tumbuh 20%. Namun, hal tersebut tergantung beberapa hal seperti harga bahan baku, nilai tukar dan kontrak. 

Dia mengatakan, penguatan dolar terhadap rupiah berpotensi menggerus laba perseroan, akan tetapi tidak berdampak signifikan. Menurutnya, penguatan dolar masih dalam batas toleransi perseroan.

Di sisi lain, alokasi belanja modal anggota Grup Vivere pada tahun ini senilai Rp56 miliar. Adapun, belanja modal tersebut digunakan untuk membeli tanah untuk ekspansi perseroan dan pembelian mesin-mesin baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper