Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Kerek Tingkat Bunga Penjaminan, Sektor Finansial Seret IHSG Turun

Pelemahan sektor finansial menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penurunannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (12/9/2018).
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (23/8/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (23/8/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Pelemahan sektor finansial menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penurunannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (12/9/2018).

IHSG ditutup melemah 0,57% atau 32,97 poin di level 5.798,15. Padahal, indeks sempat rebound ke zona hijau bahkan menyentuh level 5.870 setelah dibuka dengan kenaikan 0,14% atau 8,19 poin di posisi 5.839,31.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada level 5.798,15 – 5.870,60. Adapun pada perdagangan Senin (10/9), IHSG berakhir turun 0,35% di level 5.831,12.

Sektor finansial (-1,99%) dan industri dasar (-1,13%) memimpin pelemahan lima dari sembilan sektor pada IHSG hari ini. Adapun sektor pertanian (+2,12%) dan tambang (+1,02%) memimpin kenaikan di antara empat sektor lainnya sekaligus membatasi pelemahan IHSG.

Dari 601 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 207 saham menguat, 180 saham melemah, dan 213 saham stagnan.

Sejumlah saham emiten perbankan menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG, dengan saham BBCA (-3,43%), BMRI (-3,04%), dan BBRI (-2,02%).

Dilansir dari Bloomberg, saham finansial melemah setelah Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menaikkan tingkat suku bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah dan valuta asing (valas).

Langkah ini dilakukan untuk mengakomodasi pengetatan moneter dan kecenderungan risiko likuiditas yang lebih tinggi akibat meningkatnya penyaluran kredit.

Dalam hal ini, LPS juga melihat tekanan yang berasal dari depresiasi nilai tukar dan volatilitas pasar keuangan terlepas dari bertahannya stabilitas sistem keuangan.

Oleh karenanya, LPS akan menyesuaikan tingkat jaminan sesuai dengan perkembangan suku bunga bank, evaluasi situasi ekonomi saat ini, serta stabilitas sistem keuangan.

Tingkat bunga penjaminan dalam rupiah dan valas di Bank Umum masing-masing naik 25 bps menjadi 6,5% dan 50 bps menjadi sebesar 2%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 melorot 1,47% atau 7,52 poin di level 503,98, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,21% atau 1,09 poin di posisi 512,59. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis 27 bergerak pada level 503,98-514,83.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara berakhir variatif dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,47%), indeks SE Thailand (+0,42%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,77%), dan indeks PSEi Filipina (-0,92%).

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 masing-masing berakhir turun 0,45% dan 0,27%. Indeks Kospi Korea Selatan turun tipis 0,01%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,29%. Adapun indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing turun 0,33% dan 0,69%.

Secara keseluruhan, indeks saham acuan MSCI Asia Pacific turun untuk hari perdagangan kesepuluh berturut-turut, sekaligus memperpanjang penurunannya baru-baru ini menjadi hampir 5%.

“Bursa saham Asia telah terperangkap di tengah memanasnya ketegangan perdagangan serta penguatan dolar AS dan pergolakan emerging market yang meluas. Selain itu, pelemahan [bursa] China tentu juga menambah tekanan,” kata Nader Naeimi, head of dynamic markets di AMP Capital Investors Ltd., seperti dikutip Bloomberg.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBCA

-3,43

BMRI

-3,04

BBRI

-2,02

TLKM

-1,78

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

UNVR

+1,32

BCAP

+34,38

PTBA

+5,91

HMSP

+0,53

Sumber: BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper