Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang AS-China Picu Penurunan Permintaan Tembaga

Tembaga LME merosot ke bawah US$6.000 per ton dua sesi berturut, karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas, sehingga memacu kekhawatiran akan penurunan permintaan untuk komoditas logam industri.
Tembaga/Reuters
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Tembaga LME merosot ke bawah US$6.000 per ton dua sesi berturut, karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas, sehingga memacu kekhawatiran akan penurunan permintaan untuk komoditas logam industri.

Pada perdagangan Selasa (11/9/2018), tembaga di London Metal Exchange (LME) tercatat mengalami penurunan 23 poin atau 0,29% menjadi US$5.910 per ton, dengan harga tembaga Shanghai yang juga tercatat turun 0,1% menjadi 47.710 yuan per ton.

“China akan merespons apabila AS kembali melakukan langkah baru dalam perang dagang, setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa dirinya siap menjathkan tarif tambahan pada seluruh impor China ke AS,” kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi, dilansir dari Reuters, Selasa (11/9/2018).

Trump mengatakan bahwa pihaknya akan menjatuhkan pajak tambahan pada seluruh impor China, mengancam pajak untuk barang konsumsi China senilai US$267 miliar di atas tarif sebelumnya ke barang China senilai US$200 miliar.

Perusahaan energi global Wood Mackenzie memperkirakan penambahan daftar tarif akan meningkatkan dampak sekitar 1% untuk permintaan tembaga dari China, ditambah lagi dengan barang-barang berbahan tembaga lainnya yang juga masuk ke dalam daftar.

China merupakan konsumen terbesar di dunia untuk tembaga, terhitung menjadi negara yang melakukan permintaan lebih dari 50%  total permintaan global yang diperirakan mencapai sekitar 23 juta ton pada 2018.

Impor tembaga China tercatat anjlok 6,7% pada Agustus dari bulan sebelumnya menjadi 420.000 ton. Harga rumah dan investasi properti diperkirakan akan naik di China tahun ini dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper