Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Investasi Bareksa Capai Rp1,5 Triliun

PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) mencatatkan dana kelolaan mencapai Rp1,5 triliun hingga awal September 2017. Capaian tersebut tumbuh tiga kali lipat dibandingkan akhir tahun lalu.
Ilustrasi investasi/Istimewa
Ilustrasi investasi/Istimewa

Bisnis.com JAKARTA - PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) mencatatkan dana kelolaan mencapai Rp1,5 triliun hingga awal September 2017. Capaian tersebut tumbuh tiga kali lipat dibandingkan akhir tahun lalu.

 Head of Research & Business Development Bareksa Ni Putu Kurniasari mengatakan pertumbuhan yang signifikan tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pengguna yang juga tumbuh tiga kali lipat menjadi 230.000 akun.

“Fokus kami bukan kepada nilai dana investasi, melainkan membesarkan jumlah pengguna sehingga investasi reksadana juga terus meningkat,” katanya kepada Bisnis, Jumat (7/9/2018).

Sejauh ini, 78% nasabah Bareksa merupakan generasi yang relatif muda, yakni berumur 18 -- 35 tahun. Angka ini sangat berbeda dengan profil nasabah industri, di mana nasabah berumur 15 -- 40 tahun masih sekitar 29%.

Bareksa merupakan perusahaan fintech yang menyediakan marketplace reksadana online sejak 2014. Selain menyediakan platform untuk melakukan jual beli reksadana secara online, juga memberikan layanan data, informasi, dan alat investasi reksa dana, saham, obligasi, dan lainnya, untuk memudahkan masyarakat berinvestasi.

Portofolio investasi terbesar yang dibukukan oleh Bareksa masih berasal dari pasar uang, terutama deposito, lalu diikuti investasi pendapatan tetap seperti obligasi. Keduanya memang lebih cocok untuk investor ritel, mengingat risikonya yang lebih kecil dibanding reksadana saham.

Bareksa telah bermitra dengan 31 perusahaan manajemen aset. Total produk yang ditawarkan Bareksa mencapai 160 produk pilihan.

Bareksa juga tercatat menjadi salah satu agen penjual surat utang ritel dari pemerintah, yakni Savings Bond Ritel (SBR) 004). Kendati belum dapat menyebutkan angka pastinya, Bareksa mencatatkan kenaikan penjualan SBR004 sudah mencapai dua kali lipat.

 “Responsnya kali ini lebih positif karena bunga yang ditawarkan juga lebih besar. Kami juga lebih aktif dalam memasarkan SBR004, terutama dari jalur online. Hasilnya memang lebih efektif,” ujarnya.

 Berdasarkan data Kementerian Keuangan, industri fintech berkontribusi sebesar 2% atau Rp38,56 miliar dalam penjualan SBR003 selama 14 -- 25 Mei 2018. Kendati masih mini, investor dari kalangan millenial dapat menyumbang 40%.

Untuk meningkatkan penjualan reksadana, Bareksa juga tengah mempertimbangkan kerja sama dengan peer-to-peer (P2P) lending.

“Kami juga sudah bekerja sama dengan e-commerce dengan nilai investasi yang bisa dimulai Rp10.000,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper