Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Dolar AS Redakan Tekanan di Emerging Market, Rupiah Ditutup Menguat

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar tukar rupiah ditutup dengan penguatan 73 poin atau 0,49% ke level Rp14.820 per dolar AS, setelah pada awal perdagangan dibuka di zona hijau dengan penguatan 45 poin atau 0,3% di posisi 14.893
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berakhir menguat perdagangan hari ini, Jumat (7/9/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar tukar rupiah ditutup dengan penguatan 73 poin atau 0,49% ke level Rp14.820 per dolar AS, setelah pada awal perdagangan dibuka di zona hijau dengan penguatan 45 poin atau 0,3% di posisi 14.893

Adapun pada perdagangan Kamis (6/9), rupiah ditutup menguat 45 poin atau 0,3% ke level Rp14.893 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah pergerak pada kisaran Rp14.820-Rp14.907 per dolar AS.

Rupiah membukukan kenaikan terbesar di antara mata uang lainnya di Asia. Menyusul rupiah, rupee India menguat 0,33%, peso Filipina naik 0,27%, dan won Korea Selatan terapresiasi 0,09%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan penguatan rupiah sebagai hasil dari langkah konkrit BI dan pemerintah dalam menurunkan defisit transaksi berjalan.

Selain itu, likuiditas valas mulai berjalan sesuai mekanisme pasar.

"Ini karunia Allah untuk kita, rupiahnya stabil menguat. Kita telah melakukan langkah konkrit untuk menurunkan defisit transaksi berjalan," ujar Perry, Jumat (7/9).

Dia mengarisbawahi pemerintah juga telah melakukan langkah seperti B20 dan pembatasan impor melalui penyesuaian beberapa pos tarif barang konsumsi serta beberapa langkah terkait pariwisata akan dilakukan.

BI yakin ini semua juga akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah ke depan.

Dalam kesempatan ini, BI mengapresiasi ke pengusaha yang mempunyai devisa atau valas juga menjual valas.

"Ini menambah supply di pasar dua hari ini supply demand berlangsung bagian penting mengenai nilai tukar yang stabil," ujar Perry.

Penguatan rupiah juga sejalan dengan gerak indeks dolar AS. Indeks yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama ini terpantau melemah 0,09% atau 0,09 poin ke level 94,931 pada pukul 17.09 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,086 poin atau 0,09% di level 95,098, setelah pada perdagangan Rabu (5/9) berakhir melemah 0,27% atau 0,255 poin di posisi 95,184.

Dilansir Reuters, pelemahan dolar AS memberikan ruang bagi mata uang emerging markets setelah awal yang buruk di pekan ini, meskipun masih dihanui oleh ketegangan perdagangan.

Pasar emerging market telah bergolak oleh aksi jual yang dimulai oleh krisis ekonomi di Turki dan Argentina. Afrika Selatan yang secara tak terduga jatuh ke dalam resesi minggu ini menambah sentimen negatif, sementara investor juga mengamati data tenaga kerja AS yang akan dirilis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper