Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiwoom Sekuritas: IHSG Berpotensi Melemah

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan secara teknikal, IHSG hari ini, Jumat (7/9/2018) berpotensi melemah dengan support dan resistance di level 5,695-5,821.
Karyawan berjalan melintasi layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Karyawan berjalan melintasi layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan secara teknikal, IHSG hari ini, Jumat (7/9/2018) berpotensi melemah dengan support dan resistance di level 5,695-5,821.

Maximilianus Nico Demus Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan bahwa pergerakan IHSG hari ini juga akan turut dipengaruhi sejumlah faktor kunci.

Gubernur Bank Indonesia telah menyampaikan akan menggunakan ‘pre-emptive front loaded’ untuk memastikan stabilitas. Hal ini memberikan indikasi bahwa akan ada kenaikkan suku bunga untuk kelima kalinya dalam tahun ini. 

Di tengah tingkat volatilitas rupiah yang kian meninggi, Bank Indonesia tengah bersiap menghadapi potensi kenaikkan The Fed pada bulan September ini. 

"Fokus berikutnya adalah penantian data cadangan devisa hari ini yang kami estimasikan akan turun dibandingkan bulan sebelumnya. Selain untuk pembayaran utang, intervensi secara intensif merupakan penyebab yang utama penurunan cadangan devisa," katanya dalam riset harian, Jumat (7/9/2018). 

Esok hari, data export dan import serta trade balance dari China juga akan menjadi perhatian karena posisi China yang terlibat secara langsung terhadap perang dagang bersama Amerika. 

Kemarin (6/9) indeks IHSG ditutup menguat, indeks ditutup naik sebesar (+1,63%) ke level 5,776. Sektor industri yang mengalami kenaikan terbesar industri dasar (+2,46%) dan keuangan (+2,00%). 

Sementara itu, investor asing melakukan aksi net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp966.5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper