Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan di Oklahoma Naik, Harga Minyak Mentah WTI Melemah

Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober diperdagangkan pada US$68,64 per barel pada pukul 17.22 waktu AS setelah menetap di level US$68,72 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah pada perdagangan Rabu (5/9/2018) setelah industri menunjukkan peningkatan cadangan di Cushing, Oklahoma.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober diperdagangkan pada US$68,64 per barel pada pukul 17.22 waktu AS setelah menetap di level US$68,72 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu,minyak Brent untuk pengiriman November merosot 1,15% atau 0,90 poin ke levelUS$77,27 di bursa ICE Futures Europe. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada premium US$8,85 terhadap WTI untuk bulan yang sama, terluas sejak Juni.

Minyak berjangka New York melemah setelah American Petroleum Institute melaporkan penarikan dalam persediaan minyak nasional yang diimbangi oleh ekspansi stok di Cushing, selain cadangan bensin dan distilat.

API melaporkan bahwa total stok minyak mentah turun 1,17 juta barel sementara persediaan Cushing naik 631.000 barel, bensin naik 1 juta barel dan minyak distilasi naik 1,75 juta barel. Jika EIA mengkonfirmasi kenaikan di Cushing pada hari Kamis, ini akan menjadi kenaikan minggu keempat berturut-turut.

“Minyak jatuh di tengah kekhawatiran bahwa pelemahan pasar emerging markets akan menekan pertumbuhan ekonomi dan membatasi permintaan," kata Gene McGillian, manajer riset pasar di Tradition Energy, seperti dikutip Bloomberg.

WTI sempat menyentuh level tertinggi dalam 7 minggu pada Selasa karena badai tropis Gordon mengguncang Teluk Meksiko. Gordon melemah menjadi badai tropis setelah mendarat di dekat perbatasan Alabama-Mississippi Selasa malam.

Sementara itu, bahkan ketika sanksi terhadap Iran menurunkan negara tersebut untuk membantu memasok pasar minyak global, OPEC dan negara rekannya sedang bekerja untuk menyelesaikan kerangka kerjasama jangka panjang pada bulan Desember, menurut sekretaris jenderal kartel, Mohammad Barkindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper