Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menguat, Begini Tanggapan BI

Seiring dengan penguatan rupiah ke level Rp14.893 per dolar AS pada penutupan perdagangan, Kamis (6/9), Bank Indonesia menegaskan akan terus memberikan upaya terbaik untuk menjaga pergerakan nilai tukar dalam perdagangan hariannya.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Seiring dengan penguatan rupiah ke level Rp14.893 per dolar AS pada penutupan perdagangan, Kamis (6/9), Bank Indonesia menegaskan akan terus memberikan upaya terbaik untuk menjaga pergerakan nilai tukar dalam perdagangan hariannya.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah mengakui penguatan rupiah merupakan hasil dari upaya bank sentral melakukan intervensi dalam beberapa waktu terakhir.

Dia juga menegaskan BI tetap berkomitmen untuk selalu menjaga kebutuhan likuiditas dan efisiensi di pasar valas dan selalu siap untuk menyerap SBN di pasar sekunder.

"Bank Indonesia terus konsisten berada di pasar untuk memastikan fluktuasi kurs rupiah dapat diminimalkan," tegas Nanang dalam pesan singkat, Kamis (6/9/2018).

Di samping itu, BI juga mendukung penuh upaya yang diambil pemerintah untuk mengontrol defisit transaksi berjalan. Seperti diketahui, pemerintah, Rabu (5/9), resmi menaikkan tarif Pajak Penghasilan ( PPh) impor atau PPh pasal 22 kepada 1.147 barang. Upaya ini dilakukan untuk mengendalikan defisit neraca perdagangan akibat impor berlebih dan memperbaiki defisit neraca pembayaran Indonesia yang melebar hingga 3% pada kuartal II/2018.

Rupiah ditutup menguat 45 poin atau 0,30% menjadi Rp14.893 per dolar AS. Dalam dua hari kemarin, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.900-an. Intervensi ganda adalah komitmen utama bank sentral dalam menstabilkan nilai tukar. Intervensi ganda ini dilakukan dengan di pasar SBN sekunder dan pasar valas.

Sebagai informasi, Bank Indonesia telah melakukan intervensi di pasar SBN hingga Rp11,9 triliun. Dengan rincian, intervensi di pasar SBN sebesar Rp3 triliun pada Kamis (30/9), Rp4,1 triliun pada Jumat (31/8), Rp3 triliun pada Senin (3/9), Rp1,8 triliun pada Rabu (4/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper