Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait efisiensi emiten tambang batu bara untuk meningkatkan margin laba serta penerbitan surat utang jangka menengah oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. menjadi sorotan media nasional hari ini, Kamis (6/9/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:
Emiten Pacu Efisiensi. Sejumlah emiten tambang batu bara berupaya melakukan efisiensi untuk meningkatkan margin laba seiring dengan memanasnya harga komoditas. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, mayoritas emiten tambang berkapitalisasi besar mampu menjaga margin laba hingga dua digit pada semester I/2018. (Bisnis Indonesia)
TINS Incar Pertumbuhan Penjualan 40%. Kendati mengalami hambatan pada semester I/2018, PT Timah Tbk. (TINS) mengupayakan pertumbuhan volume penjualan mencapai 30%—40% sampai akhir 2018. (Bisnis Indonesia)
MAPI dan ACES Putar Otak. Pelemahan nilai tukar rupiah berisiko memukul kinerja peritel kelas menengah dan atas yang banyak mengandalkan produk-produk impor. Jurus mengencangkan ikat pinggang alias efisiensi digulirkan untuk menjaga performa perseroan dan meminimalisir membengkaknya beban usaha. (Bisnis Indonesia)
TLKM Emisi MTN Rp1,5 Triliun. Emiten telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. merampungkan penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) senilai total Rp1,5 triliun. (Bisnis Indonesia)
GMFI Genjot Pendapatan Non-afiliasi. Emiten perawatan pesawat terbang PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. berupaya meningkatkan kontrak yang diperoleh perseroan dari perusahaan-perusahaan nonafiliasi untuk mendiversifikasi sumber pendapatan. (Bisnis Indonesia)
Harga Batubara Memompa TOBA. PT Toba Bara Sejahtera Tbk. sudah mengeduk 2,5 juta ton batubara sepanjang semester pertama tahun ini. Pada semester kedua, mereka harus mengejar produksi batubara sebesar 2,5 juta ton-3,5 juta ton. (Kontan)
Kurangi Saham Jalan Tol, Jasa Marga Jajaki RDPT dan Investor Strategis. PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) memastikan memiliki pipeline untuk mengurangi sebagian atau keseluruhan kepemilikan saham di 4-5 perusahaan yang memiliki konsesi ruas tol. Untuk itu, perseroan menjajaki opsi penerbitan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dan mengundang investor strategis. (Investor Daily)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
