Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OSO Sekuritas: Cermati 6 Saham Pilihan Hari Ini, Perhatikan Teknikalnya!

OSO Sekurtitas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak kembali melemah pada kisaran 5.557-5.743. Meski demikian, enam saham berpotensi naik secaa teknikal.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - OSO Sekurtitas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak kembali melemah pada kisaran 5.557-5.743. Meski demikian, enam saham berpotensi naik secaa teknikal.

IHSG ditutup anjlok sebesar 3.8% ke level 5,683. IHSG ditutup candle bearish dengan indikator Stochastic bearish, MACD histogram bergerak negatif dengan volume meningkat. Kami perkirakan IHSG bergerak kembali melemah dengan pergerakan di kisaran 5,557 - 5,743.

 Pada perdagangan kemarin (5/9), IHSG lditutup melemah signifikan sebesar 3,76% ke level 5.683,50. Seluruh indeks sektoral berakhir dalam zona merah, dimana sektor Infrastruktur dan Barang Konsumsi memimpin emimpin penguatan masing-masing lebih dari 4%. Adapun saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya: TLKM, BMRI, BBRI, ASII, UNVR.

Penurunan pada indeks sejalan dengan pergerakan bursa saham global yang hampir seluruhnya ditutup dalam teritori negatif. Adapun minimnya sentimen positif serta terdepresiasinya nilai tukar Rupiah yang sempat menyebtuh di level psikologis Rp 15,000 memicu kekhawatiran para pelaku pasar.

Adapun hal yang menyebabkan pelemahan pada Rupiah salah satunya terdampak dari Afrika Selatan yang dikabarkan memasuki periode resesi yang pertama kalinya setelah tahun 2009 lalu. Pelaku pasar asing mhembukukan aksi jual bersih (Netsell) sebesar Rp 877 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,02% ke level 14,938.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup variatif dengan mayoritas berada di zona merah pada perdagangan kemarin (05/09). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0.09% ke level 25,974. Sedangkan, S&P tertekan 0.28% ke level 2,888 dan Nasdaq turun sebesar 1.19% ke level 7,995. Pelemahan pada bursa utama AS terjadi seiring dengan adanya pelemahan di saham teknologi yang membebani indeks S & P 500 dan Nasdaq. Saham Twitter Inc turun lebih dari 6% dan Facebook Inc.

Selanjutnya, sentimen negatif lain adalah defisit perdagangan AS bulan Juli yang mencapai level tertinggi dalam lima bulan terakhir. Lemahnya ekspor kedelai dan pesawat sipil menjadi penyebab naiknya defisit perdagangan.

Data Departemen Perdagangan ini menunjukkan bahwa kebijakan proteksionisme Trump belum bisa memperbaiki defisit perdagangan. Selain itu, Trump juga akan menerapkan tarif tinggi atas produk China dengan nilai hingga US$ 200 miliar. Hal tersebut semakin meningkatkan kekhawatiran investor terhadap pasar.

Rekomendasi saham hari ini:

AALI: Recommendation : Buy
Target Price : 13.325
Support : 12.725
Cutloss : 12.750

ADRO: Recommendation : Buy
Target Price : 1.745
Support : 1.665
Cutloss : 1.660

HRUM: Recommendation : Buy
Target Price : 2.410
Support : 2.280
Cutloss : 2.270

LSIP: Recommendation : Buy
Target Price : 1.340
Support : 1.280
Cutloss : 1.275

TKIM: Recommendation : Buy
Target Price : 13.550
Support : 12.775
Cutloss : 12.750

WOOD: Recommendation : Buy
Target Price : 610
Support : 570
Cutloss : 565

(Disclaimer on)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper