Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kontrak Melonjak, Mesir Siap Hedging Harga Gandum

Demi mengatasi lonjakan harga gandum saat ini, sejumlah negara pengimpor gandum kini sedang mempertimbangkan taktik, yakni dengan hedging harga.
Ilustrasi./JIBI-Reuters
Ilustrasi./JIBI-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Demi mengatasi lonjakan harga gandum saat ini, sejumlah negara pengimpor gandum kini sedang mempertimbangkan taktik, yakni dengan hedging harga.

“Mesir, yang bergantung dengan subsudi gandum untuk memenuhi pangan jutaan warganya, kini tengah mendiskusikan rencana untuk terhindar dari kenaikan harga,” ungkap Mohamed Maait, Menteri Keuangan Mesir, dikutip dari Bloomberg, Rabu (5/9/2018).

Negeri Piramida itu saat ini harus membayar lebih untuk impor gandum setelah terdapat sejumlah kekeringan di Eropa dan Australia dan merusak panen kedua negara tersebut. Adapun, harga gandum di bursa Chicago ikut menyentuh level tertinggi selama tiga tahun sejak awal 2018.

Dengan rencana tersebut sedang berada di titik permulaan, apabila terlaksana akan menjadi kemajuan dramatis bagi pasar gandum global. Taktik tersebut cukup biasa dilakukan di beberapa sektor lain untuk melindungi harga pembelian komoditas, tetapi taktik tersebut masih sangat jarang dilakukan oleh negara semacam Mesir.

Dari data Departemen Pertanian AS (USDA), Mesir diperkirakan akan membeli 12,5 juta ton gandum pada musim 2018/2019. Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah mendorong negara berkembang untuk mulai melindungi eksposur mereka pada pasar komoditas, melihat pengalaman yang dialami Meksiko.

Dengan harga gandum saat ini dan biaya pengiriman, Kairo harus mengeluarkan dana sebesar US$3 miliar untuk membeli komoditas sereal. Menjamin kebutuhan impor gandum yang diharapkan Mesir sepanjang 2019 di pasar opsi yang diperkirakan dapat memakan biaya hingga US$150 juta.

Mesir sudah berbicara setidaknya dengan salah satu bank mengenai potensi hedging harga gandum, tetapi masih dalam posisi awal. Mesir mengumumkan pada beberapa pekan lalu bahwa akan melindungi diri sendiri dari kenaikan harga minyak mentah dan tenagh melakukan negosiasi dengan sejumlah bank global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper