Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 3 SEPTEMBER: Spot Garuda Jatuh ke 14.815, Terendah 20 Tahun

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 105 poin atau 0,71% ke level Rp14.815 per dolar AS pada hari ini, Senin (3/9/2018), dan merupakan level terendah dalam 20 tahun terakhir.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 105 poin atau 0,71% ke level Rp14.815 per dolar AS pada hari ini, Senin (3/9/2018), dan merupakan level terendah dalam 20 tahun terakhir.

Nilai tukar rupiah terpantau melemah sejak pembukaan pasar yang depresiasi 35 poin atau 0,24% ke posisi 14.745 berdasarkan data Bloomberg. Lalu, koreksinya semakin dalam hingga sempat menyentuh level 14.822 pada saat menjelang tutup dagang.

Adapun pada penutupan perdagangan Jumat (31/8), rupiah berada di posisi Rp14.710 per dolar AS merosot 30 poin atau 0,20% dari posisi penutupan sesi perdagangan hari sebelumnya.

“Pelemahan rupiah terparah dibandingkan dengan mata uang emerging market lainnya karena posisi pembayaran eksternal Indonesia terlampau lemah, terutama karena defisit akun berjalannya. Hal itu tidak jauh berbeda dengan kondisi 20 tahun lalu saat krisis terjadi di Asia dan kelayakan kredit eksternal rupiah yang terlalu lemah,” ungkap Prakash Sakpal, ekonom ING Groep NV, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (1/9/2018).

Dengan semakin banyak investor yang membuat aset Argentina dan Turki, sejumlah negara dengan defisit akun berjalan seperti Indonesia dan India dipastikan mengalami pelemahan yang cukup parah.

Kemerosotan mata uang peso Argentina dan lira Turki mengakhiri kestabilan rupiah dalam beberapa waktu belakangan setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga hingga empat kali sejak pertengahan Mei.

Laporan dari Bank of America Merrill Lynch menunjukkan bahwa aksi jual yang terjadi belakangan ini semakin menambah tekanan pada bank sentral untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

“Kondisi eksternal masih menjadi faktor utama pelamahan rupiah, seperti yang kami antisipasi. Kami memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga lebih lanjut dengan besaran yang cukup untuk mengatasi masalah eksternal, bukan untuk masalah domestik,” kata Mohamed Faiz Nagutha, ekonom Merrill Lynch.

Kepala Bidang Riset dan Analis PT Monex Investindo Future Ariston Tjendra mengatakan hal serupa, bahwa pemicu utama pelemahan rupiah adalah dari faktor eksternal.

"Kebijakan pengetatan moneter di AS, isu perang dagang, krisis Turki, Venezuela, Argentina, isu Timur Tengah, dan lain-lain menyebabkan kekhawatiran investor meningkat dan Emerging Market [EM] termasuk Indonesia dianggap berisiko sehingga setiap ada gejolak, investor keluar dari Indonesia," ujar Ariston saat dihubungi Bisnis, Jumat (31/8/2018).

Secara fundamental, Indonesia dinilai tidak terlalu kuat khususnya dari sisi neraca berjalan yang defisit, membuat rupiah tetap anjlok bahkan semakin parah meskipun dolar AS sempat melemah beberapa hari lalu.

Oleh karena itu, menurut Ariston Pemerintah Indonesia harus fokus ke masalah current account deficit (CAD) untuk memperkuat fundamental agar saat ada gejolak eksternal, rupiah tidak melemah atau bergejolak terlalu dalam.

Ariston memproyeksikan selama sepekan ke depan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.650 – Rp14.800 per dolar AS. Demikian laporan Bisnis.com Minggu (2/9/2018)

Berikut laporan Live kurs rupiah sepanjang hari ini yang dicatat Bisnis.com.

16:16 WIB
Pukul 15.59 WIB: Spot Ditutup Melemah ke Rp14.815/US$

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 105 poin atau 0,71% ke level Rp14.815 per dolar AS, terendah dalam 20 tahun terakhir.

15:53 WIB
Pukul 15.27 WIB: Spot Melemah 112 Poin Menjelang Akhir Perdagangan

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 112 poin atau 0,76% ke level Rp14.822 per dolar AS menjelang akhir perdagangan.

 

14:32 WIB
Pukul 13.56 WIB: Spot Melemah 85 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 85 poin atau 0,58% ke level Rp14.795 per dolar AS.

12:11 WIB
Pukul 09.37 WIB: Spot Terus Tertekan

Nilai tukar rupiah terpantau masih terus tertekan di posisi terakhirnya di level Rp14.779 per dolar AS saat IHSG melemah 0,80% atau 48,27 poin ke level 5.970,19 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (3/9/2018).

11:38 WIB
Pukul 09.37 WIB: Spot Tetap Tertekan

Pergerakan nilai tukar rupiah terpantau stagnan di level Rp14.779 per dolar saat IHSG melemah 0,66% atau 39,65 poin ke level 5.978,81 menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (3/9/2018).

10:12 WIB
Pukul 09.37 WIB: Spot Melemah 69 Poin ke 14.779

Nilai tukar rupiah lanjut melemah 69 poin atau 0,47% ke Rp14.779 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada perdagangan pagi ini, Senin (3/9/2018).

09:04 WIB
Pukul 08.57 WIB: Spot Melemah 71 Poin ke 14.781

Nilai tukar rupiah terpantau melemah 71 poin atau 0,48% ke level Rp14.781 per dolar AS pada pukul 08.57 WIB, setelah dibuka dengan depresiasi 35 poin atau 0,24% di posisi 14.745 berdasarkan data Bloomberg.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper