Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senin (03/09) IHSG Diprediksi Bergerak Mixed

Pergerakan IHSG diprediksi akan menguat dalam perdagangan awal pekan depan, Senin (03/09).
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -  Pergerakan IHSG diprediksi akan mixed dalam perdagangan awal pekan depan, Senin (03/09).

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.966,586 hingga 5.914,712.

Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada 6.044,397 hingga 6.070,334.

Berdasarkan indikator, MACD sudah berhasil membentuk pola golden cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI sudah berada di area netral.

Sebagai tambahan informasi, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpeluang menuju ke area resisten.

Sementara itu, analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG masih akan berpeluang melemah diawal pekan pada rentan pergerakan 5.940-6.034.

Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ANTM, CPIN, INDY, SSIA, MAIN, TRAM.

Dia menjelaskan teknikal melemah terkonfirmasi pola bearish engulfing namun berhasil tertahan dan whipsaw pada support MA20 hingga membentuk pola bullish counter attack meskipun demikian indikasi bearish masih cenderung membayangi dimana indikator Stochastic terpola kuat dead-cross pada area overbought.

Dalam perdagangan kemarin, IHSG melemah tipis 0,01% atau 0,51 poin di level 6.018,46 setelah sempat melemah lebih dari 1% diawal sesi perdagangan.

Saham-saham sektor aneka industry (-2, 45%) dan Property (-1, 01%) menjadi penekan pelemahan sejak sesi pertama sedangkan menguatnya saham-saham sektor Industry dasar (-1, 48%) dan Konsumer (0, 64%) menjadi penahan pelemahan hingga mencoba terkonsolidasi menguat.

Melemahnya nilai tukar rupiah diawal sesi perdagangan menjadi faktor utama dimana Rupiah sempat melemah ke level 14.750 per dolar US menjadi yang terlemah sejak krisis keuangan asia di tahun 1998.

Investor asing kembali tercatat net sell Rp434.81 Miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper