Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Urban Jakarta Propertindo Akan IPO November

Pengembang properti dengan konsep transit oriented development atau TOD, PT Urban Jakarta Propertindo akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering / IPO pada kuartal keempat tahun ini.
Ilustrasi pembangunan apartemen/Antara-Audy Alwi
Ilustrasi pembangunan apartemen/Antara-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA—Pengembang properti dengan konsep transit oriented development atau TOD, PT Urban Jakarta Propertindo akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering / IPO pada kuartal keempat tahun ini.

Tri Rachman Batara, Direktur Pengembangan Usaha dan Sekretaris Perusahaan Urban Jakarta Propertindo (UJP), mengatakan bahwa saat ini perseroan sedang menyelesaikan persiapan legal untuk melanjutkan proses pendaftaran di OJK.

Perseroan menargetkan paling lambat pada Oktober proses penawaran umum saham sudah dapat dilakukan dan paling lambar akhir November sudah tercatat sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia.

“Persentase saham baru yang akan dilepas ke publik sekarang masih dihitung. Perhitungan awal sekitar 20%, tetapi bisa jadi lebih dari itu,” katanya, akhir pekan lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2017, UJP memiliki total aset Rp1,05 triliun. Rachman belum mengungkapkan besaran nilai IPO yang diincar perseroan. Perseroan sudah menunjuk RHB Sekuritas dan Sinar Mas Sekuritas sebagai underwriter dari aksi IPO ini.

Sejauh ini, Urban Jakarta Propertindo belum masuk dalam pipeline calon IPO tahun ini yang sudah dikantongi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurutnya, sekitar 70% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli tanah di sekitar simpul-simpul transportasi publik, khususnya di Jabodetabek. Seperti diketahui, perbankan tidak memberikan kredit kepada pengembang properti untuk tujuan pembelian tanah.

Perseroan sendiri merupakan perusahaan yang baru didirikan sejak 2016. Pemegang saham utama perseroan yakni PT Nusa Wijaya Properti, didirikan oleh Yongki Wijaya dan Robert Suharsono.

Meskipun baru didirikan, tetapi perseroan sudah cukup genjar berekspansi. Saat ini, perseroan tengah mengembangkan 4 proyek berkonsep TOD.  Dua di antaranya, yaitu Gateway Park di Jaticempaka dan Urban Signature di Ciracas, merupakan proyek kerjasama operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti.

Sementara itu, dua proyek lainnya yakni Urban Sky dan Urban Suites di Cikunir sepenuhnya dimiliki dan dikembangkan oleh UJP. Proyek Urban Sky adalah yang terbaru dan telah resmi dimulai perseroan pekan lalu dengan target penyelesaian 2 tahun.

Total cadangan lahan perseroan dari KSO dengan Adhi Commuter Properti mencapai 6 hektare, sedangkan dari dua proyek yang dimiliki sendiri seluas 3,5 hektare. Rachman mengatakan, perseroan masih memiliki cadangan lahan lain yang kini tengah berlangsung proses akuisisinya, tetapi dirinya enggan membuka identitas lokasinya.

Rachman mengaku tetap optismistis terhadap prospek bisnis properti di Indonesia, meskipun secara jangka pendek industri properti bisa saja mengalami tertekan seperti yang terjadi saat ini.

Keyakinan ini didasarkan atas luasnya kawasan Indonesia dan masih banyaknya wilayah yang belum dikembangkan. Pertumbuhan ekonomi Indoensia di masa mendatang pun diproyeksikan akan terus meningkat.

Lagi pula, konsep pengembangan yang dipilih perseroan adalah konsep TOD yang dinilai sebagai masa depan model bisnis properti bagi kota yang semakin berkembang.

“Orang yang tinggal di apartemen kami, turun ke bahwa langsung di depan pintu kereta dan 15 menit kemudian sudah di pintu kantornya,” katanya.

Proyek Urban Sky yang mulai dibangun akhir pekan lalu adalah proyek TOD di stasiun LRT Cikunir II jalur LRT Jakarta – Bekasi.

Proyek ini akan menelan investasi Rp1,3 triliun sebab total akan dibangun dua menara apartemen dengan 3.300 unit apartemen dan 4.600 m2 area komersial serta area publik termasuk sarana olah raga, serta sekitar 25.000 m3 area parkir di gedung. Total lahannya 1,26 hektare.

Proyek ini sudah mengantongi izin prinsip seperti IMB dan izin test pile. Sejak soft launching, perseroan sudah mengantongi penjualan sekitar 500 unit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper