Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal IV/2018, Dharma Samudera (DSFI) Optimistis Kinerja Bakal Membaik

Emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. (DSFI) meyakini kinerja perseroan akan membaik mulai Oktober 2018 seiring dengan peluang bertambahnya bahan baku.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. (DSFI) meyakini kinerja perseroan akan membaik mulai Oktober 2018 seiring dengan peluang bertambahnya bahan baku.

Direktur Independen DSFI Saut Marbun menuturkan, mulai Oktober 2018 kinerja perseroan berpotensi meningkat seiring dengan bertambahnya bahan baku produk perikanan. Kondisi cuaca diperkirakan lebih baik sehingga nelayan semakin sering melaut.

"Mulai September biasanya ombak tidak terlalu tinggi, kemudian Oktober semakin terasa pasokan bahan baku dari laut semakin banyak. Harganya juga semakin murah," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, belum lama ini.

Selain itu, permintaan produk perikanan pada Oktober mengalami peningkatan karena pelanggan perusahaan ingin melakukan penyetokan menjelang Natal. DSFI memang mengandalkan 95% penjualan ke pasar ekspor, dengan wilayah tujuan utama Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.

Sampai akhir 2018, manajemen masih menargetkan penjualan sejumlah 8.828 ton dengan nilai Rp717,65 miliar. Tahun lalu, perseroan merealisasikan penjualan sebesar 8.436 ton senilai Rp647,38 miliar.

Namun demikian, sambung Saut, perusahaan akan melihat kinerja kuartal III/2018. Bila masih mengalami penurunan seperti periode sebelumnya, ada kemungkinan DSFI akan merevisi target.

Pada 7 bulan pertama 2018, perusahan merealisasikan pendapatan senilai Rp362,60 miliar. Angka itu didapatkan dari penjualan hasil olahan perikanan sebesar 4.471 ton. Pendapatan tersebut turun 5,27% year-on-year (yoy) dari pencapaian per Juli 2017 senilai Rp382,80 miliar. Saat itu, perseroan membukukan penjualan sejumlah 4.984 ton.

Penjualan ekspor sampai dengan Juli 2017 sebesar 3.550 ton dengan nilai US$24,99 atau Rp347,74 miliar mencakup 95,9% total pemasaran. Jumlah ini turun dari realisasi 7 bulan pertama 2017 masing-masing 4.103 ton dan Rp367,44 miliar.

Adapun, pendapatan dari pasar domestik per Juli 2018 turun tipis 3,25% yoy menjadi Rp14,86 miliar dari realisasi sebelumnya Rp15,36 miliar. Padahal, volume penjualan di dalam negeri meningkat menuju 921 ton dari posisi per Juli 2017 sebesar 881 ton.

“Sampai bulan Juli, bahkan Agustus, cuaca kurang mendukung untuk melaut. Akibatnya kami kekurangan pasokan bahan baku dari nelayan, sehingga sulit memacu penjualan," tuturnya.

Di sisi lain, sejumlah konsumen menunda pembelian jika paket pesanan belum tersedia sepenuhnya. Misalnya, ada empat jenis produk ikan yang dipilih. Jika hanya 3 jenis produk yang memenuhi kuota pesanan, konsumen meminta agar DSFI menunda pengapalan untuk melengkapi 1 produk yang belum tersedia.

"Jadi kami harus menunggu 1 bulan lagi untuk ekspor, sampai semua pesanannya lengkap. Ini juga yang membuat penjualan terhambat," ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper