Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tensi Dagang AS-China Masuki Ronde Baru, Dolar AS Stabil

Putaran terbaru tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China mengikis daya tarik aset berisiko sekaligus mendukung pergerakan dolar AS pada perdagangan pagi ini, Jumat (31/8/2018)
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Putaran terbaru tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China mengikis daya tarik aset berisiko sekaligus mendukung pergerakan dolar AS pada perdagangan pagi ini, Jumat (31/8/2018)

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama di dunia naik 0,01% atau 0,007 poin ke level 94,730 pada pukul 10.31 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,01% atau 0,005 poin di level 94,718, setelah pada perdagangan Kamis (30/8) rebound dan berakhir naik 0,13% atau 0,123 poin di posisi 94,723. 

Dilansir dari Reuters, greenback, yang cenderung dilihat sebagai aset safe haven di tengah gejolak pasar dan ketegangan politik, mendapat dukungan terbaru dari berlanjutnya konflik perdagangan antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Bloomberg News melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump siap memberlakukan tarif yang diusulkannya terhadap impor tambahan China senilai US$200 miliar segera setelah periode komentar publik untuk rencana tersebut berakhir pekan depan.

“Ada tren yang sedang berlangsung untuk membeli dolar akibat isu gesekan perdagangan. Ini secara negatif mempengaruhi mata uang emerging markets dan pada gilirannya memicu kenaikan dolar,” kata Junichi Ishikawa, pakar strategi valas senior di IG Securities, seperti dikutip Reuters.

Salah satu pelemahan yang paling disorot dalam mata uang emerging markets adalah peso Argentina, yang telah kehilangan hampir seperlima dari nilainya pada Kamis (30/8) dan jatuh ke rekor level terendahnya terhadap dolar AS.

Peso tertekan saat kepercayaan investor terhadap kemampuan Presiden Mauricio untuk mengatasi krisis ekonomi telah menguap. Kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Argentina pada Kamis (30/8) bahkan tidak banyak menahan jatuhnya peso.

Posisi indeks dolar AS                                                                        

31/8/2018

(Pk. 10.31 WIB)

94,730

(+0,01%)

30/8/2018

94,723

(+0,13%)

29/8/2018

94,600

(-0,13%)

28/8/2018

94,720

(-0,06%)

27/8/2018

94,779

(-0,39%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper