Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manulife Targetkan Dana Kelolaan Rp71 Triliun

Presiden Direktur PT Manulife Aset Management Indonesia, Legowo Kusumonegoro mengatakan target itu akan terealisasi selama indeks harga saham gabungan (IHSG) berada pada posisi 6.500.
Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Legowo Kusumonegoro (dari kiri) bersama Presdir & CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster, dan Direktur & Chief of Financial Officer Colin Startup menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela laporan kinerja perseroan, di Jakarta, Rabu (16/5/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Legowo Kusumonegoro (dari kiri) bersama Presdir & CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster, dan Direktur & Chief of Financial Officer Colin Startup menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela laporan kinerja perseroan, di Jakarta, Rabu (16/5/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Manulife Asset Management Indonesia menargetkan dana kelolaan alias asset under management (AUM) hingga Rp71 triliun hingga akhir tahun ini.

Presiden Direktur PT Manulife Aset Management Indonesia, Legowo Kusumonegoro mengatakan target itu akan terealisasi selama indeks harga saham gabungan (IHSG) berada pada posisi 6.500.

"Itu Rp71 triliun bisa dicapai tanpa ada penjualan baru, asalkan IHSG ada di 6.500. Artinya hanya dari market saja AUM kami bisa berpotensi mencapai angka itu," katanya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/8/2018).

Pengelolaan dana Manulife memang cukup tergantung pada pergerakan saham, mengingat sebesar 40% dari total portofolio ditempatkan pada reksa dana saham yang tergantung pada pergerakan indeks.

Saat ini, total dana kelolaan perseroan mencapai Rp67 triliun. Angka tersebut naik tipis yakni sebesar 3,07% dibandingkan posisi pada akhir tahun lalu yang tercatat senilai Rp65 triliun.

Di tengah tekanan pasar, Manulife terus melakukan edukasi kepada investor untuk berstrategi. Salah satunya dengan mengalihkan dananya dari reksa dana saham ke reksa dana jenis lain untuk sementara waktu.

"Untuk kondisi seperti ini sebaiknya investor stay atau dialihkan ke yang lain dulu untuk sementara waktu. Yang jelas ini saat yang tepat untuk menambah investasi karena IHSG sedang terkoreksi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper