Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiwoom Sekuritas: Akhir Pekan, Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa hari ini, Jumat (31/8/2018) pasar obligasi  dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.
Obligasi
Obligasi

Bisnis.com, JAKARTA--Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan hari ini, Jumat (31/8/2018) pasar obligasi  dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa keterbatasan ini datang dari ruang pelemahan yang mulai habis.

Namun, lanjutnya, kehati-hatian merupakan saat yang terpenting sekarang.

Fokus para pelaku pasar saat ini tertuju kepada data inflasi yang akan keluar pada minggu depan.

"Kami merekomendasikan hold hari ini, namun apabila pelemahan terus berlanjut hingga melebihi 45 bps, jual merupakan pilihan yang lebih baik," katanya dalam riset harian, Jumat (31/8/2018).

Adapun, pada perdagangan kemarin, total transaksi dan frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya di tengah penurunan harga pasar obligasi yang terjadi kemarin

Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi < 1 tahun,  diikuti dengan 3 – 5 tahun dan 7 – 10 tahun. Sisanya merata di semua tenor hingga 25 tahun.

Pasar obligasi terlihat mengalami pelemahan yang berimbas kepada rupiah yang mengakibatkan pelemahan hingga 14.690.

Menurut Bank Indonesia, langkah PBOC memperlemah mata uang di tengah negoisasi sengketa dagang Amerika dan China yang belum tercapai membuat dampak pelemahan rupiah semakin kuat yang diikuti dengan pelemahan mata uang regional lainnya.

Selain itu, pembelian valas oleh korporasi domestik untuk impor juga turut memengaruhi pelemahan rupiah kemarin.

Adapun, imbal hasil obligasi Zona Amerika ditutup bervariasi, didominasi oleh kenaikan imbal hasil. Kenaikan imbal hasil terbesar ada di Brazil (12.31%, +20). Penurunan imbal hasil terbesar ada di Kanada (2.27%, -4.7).

Imbal hasil wilayah Zona Eropa ditutup bervariasi, didominasi oleh kenaikan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di Yunani (4.31%, +13.8). Penurunan imbal hasil terbesar ada di Jerman (0.34%, –5.8).

Imbal hasil Asia Pasifik di tutup bervariasi, didominasi oleh kenaikan imbal hasil. Kenaikan imbal hasil terbesar ada di Indonesia (7.92%, +6.8). Penurunan imbal hasil terbesar ada di China (3.57%, -2.5).

Imbal hasil Obligasi Indonesia 10 tahun ditutup melemah di 8.01% dibandingkan hari sebelumnya di 7.95%. Imbal hasil obligasi 20 tahun ditutup melemah di 8.49% dibandingkan hari sebelumnya 8.42.

Minyak Texas di tutup turun di harga 70.25 dibandingkan hari sebelumnya 69.51. Rupiah di tutup melemah di 14.690 dibandingkan hari sebelumnya di 14.645.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper