Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, IHSG Melorot di Akhir Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (31/8/2018), di tengah memanasnya konflik perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Karyawan beraktivitas di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (31/8/2018), di tengah memanasnya konflik perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

IHSG melemah 1,19% atau 71,62 poin ke level 5.947,35 pada akhir sesi I, setelah dibuka turun 0,56% atau 34 poin di level 5.984,96. Adapun pada perdagangan Kamis (30/8), IHSG tergelincir dan berakhir melemah 0,76% di posisi 6.018,96.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak negatif pada level 5.940,90 – 5.984,96. Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 79 saham menguat, 255 saham melemah, dan 267 saham stagnan dari 601 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG menetap di wilayah negatif dengan tekanan utama sektor aneka industri (-2,34%), konsumer (-1,70%), dan tambang (-1,55%).

Bloomberg News melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump siap memberlakukan tarif yang diusulkannya terhadap impor tambahan China senilai US$200 miliar segera setelah periode komentar publik untuk rencana tersebut berakhir pekan depan.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan, pernyataan Trump yang mendukung pemberlakuan tarif lanjutan atas produk impor dari China tersebut menjadi kekhawatiran bagi investor.

Hal ini dikhawatirkan akan memengaruhi perdagangan dan perekonomian secara global. Di samping itu, krisis di Argentina yang menyebabkan pelemahan peso juga menjadi kekhawatiran, menyusul krisis di Turki yang telah muncul sebelumnya.

IHSG pun diprediksi akan melanjutkan pelemahannya seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah terpantau berada di level Rp14.710 per dolar AS pada pukul 12.13 WIB, setelah melemah 30 poin atau 0,20%.

Saat investor melepaskan aset-aset Turki dan Argentina, negara-negara dengan defisit transaksi berjalan besar seperti Indonesia dan India telah mengalami pelemahan mata uang dan obligasi.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga melemah siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,18%), indeks SE Thailand (-0,27%), dan indeks PSEi Filipina (-0,78%).

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,14% dan 0,13%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,28%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing turun 0,08% dan 0,20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper