Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASIAN GAMES 2018: Produksi Merchandise SRIL Naik 67%

PT Sri Rejeki Isman Tbk. turut kecipratan rezeki dari penyelenggaraan Asian Games 2018. Pasalnya, emiten tekstil dan garmen ini merupakan salah satu produsen merchandise ajang olahraga terbesar Asia itu.
Pengunjung memilah pernak-pernik Asian Games di Merchandise Store di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8)./ANTARA FOTO-M Agung Rajasa
Pengunjung memilah pernak-pernik Asian Games di Merchandise Store di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8)./ANTARA FOTO-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sri Rejeki Isman Tbk. turut kecipratan rezeki dari penyelenggaraan Asian Games 2018. Pasalnya, emiten tekstil ini merupakan salah satu produsen merchandise ajang olahraga terbesar Asia itu.
 
Emiten bersandi saham SRIL ini telah memproduksi 50.000 merchandise secara bertahap sejak Asian Games 2018 dimulai. Jumlah ini meningkat 67%  dari yang ditargetkan oleh perusahaan, yang sebesar 30.000 merchandise.
 
Peningkatan produksi dilakukan karena membeludaknya permintaan pembeli di gerai-gerai resmi penjualan suvenir di Jakarta dan Palembang, khususnya di Superstore Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Hingga kemarin, 95% merchandise yang dikirim telah habis terjual.
 
Item yang paling diminati oleh pengunjung adalah kaus berlambangkan AG18 dan jaket bomber Asian Games. Dua item tersebut berkisar di harga Rp179.000-Rp449.000,” kata VP Director SRIL Iwan Kurniawan Lukminto dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (30/8/2018).
 
Selain kaus dan jaket bomber, SRIL juga memproduksi merchandise seperti kemeja, hoodie (sweater dengan penutup kepala), dan kaus kaki. Perseroan mengaku sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat atas dukungan selama perhelatan akbar ini.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per semester I/2018, SRIL mencatatkan penjualan sebesar US$543,76 juta atau meningkat 35,66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai US$400,8 juta.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tumbuh 67,67% dari US$33,59 juta menjadi US$56,32 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper