Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Dagang AS—Meksiko Dorong Penguatan Dolar AS

Dolar Amerika Serikat menguat setelah hubungan dagang antara AS dan Meksiko membaik, tetapi memberi tanda bahwa konflik dagang antara AS dan China belum akan berakhir.
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018)./ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018)./ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Dolar Amerika Serikat menguat setelah hubungan dagang antara AS dan Meksiko membaik, tetapi memberi tanda bahwa konflik dagang antara AS dan China belum akan berakhir.

Mata uang Negeri Paman Sam melorot ke posisi terendah selama sebulan dalam semalam setelah para investor membatalkan taruhan safe-haven pada dolar AS setelah AS dan Meksiko sepakat untuk kembali melakukan peninjauan pada Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Mata uang AS merosot selama tiga pekan berturut, meskipun Pemerintah AS sudah menaikkan suku bunga acuannya beberapa kali dengan laju yang lebih cepat dibandingkan dengan perekonomian negara lain.

Hal itu terjadi sebagian besar karena ketidakpastian politik di AS, seperti hukuman dugaan kriminal terhadap dua mantan penasihat ekonomi Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu, dan komentar dari Federal Reserve AS yang menunjukkan akan memperlambat laju kenaikan suku bunga AS.

Pada sesi Rabu (29/8), indeks dolar AS naik tipis 0,1% menjadi 94,82. Pada sesi sebelumnya indeks dolar AS sempat menyentuh 94,43 poin, terendah sejak 31 Juli lalu.

"Kesepakatan dengan Meksiko lebih kepada membuat kemajuan sebelum pemilihan jangka menengah di AS," kata Lee Hardman, ahli strategi mata uang MUFG, dikutip dari Reuters, Rabu (29/8/2018).

Dia menambahkan bahwa masih ada yang harus diperjuangkan, sebelum perhatian investor kembali ke kekhawatiran akan konflik dagang AS dan China.

Tenggat waktu pemberian komentar publik bagi tarif dari Trump pada barang konsumsi China senilai US$200 miliar terakhir pada 5 September mendatang, dengan langkah baru dari AS diperkirakan akan mulai diterapkan pada akhir September.

Dari mata uang lain, krona Swedia mengalami pelemahan menuju level terendah selama sembilan tahun di hadapan euro karena ketidakpastian pemilihan umum pada pekan depan dan sinyal bahwa suku bunganya tidak akan naik hingga 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper