Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi China Hadapi Lebih Banyak Risiko, Bursa Saham Terbebani

Pergerakan bursa saham China berakhir melemah perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (29/8/2018), menyusul adanya peringatan mengenai lebih banyaknya risiko terhadap pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini.
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham China berakhir melemah perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (29/8/2018), menyusul adanya peringatan mengenai lebih banyaknya risiko terhadap pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini.

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,31% atau 8,69 poin di level 2.769,29, setelah berakhir turun 0,10% atau 2,92 poin di posisi 2.777,98 pada perdagangan Selasa (28/8).

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir melemah 0,40% atau 13,60 poin di level 3.386,57, setelah ditutup turun 0,19% di level 3.400,17 kemarin.

Dilansir Reuters, Kepala badan perencanaan negara He Lifeng memperingatkan perekonomian China menghadapi peningkatan risiko pada paruh kedua tahun ini.

Oleh karenanya, para pembuat kebijakan perlu meningkatkan upaya untuk mencapai tujuan pembangunan utama, seiring dengan memanasnya tensi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS0.

“Target dalam pertumbuhan ekonomi, pekerjaan, inflasi, serta ekspor dan impor dapat dicapai melalui upaya,” ujar He Lifeng kepada komite tetap Kongres Rakyat Nasional pada Selasa, menurut pernyataan pada laman National Development and Reform Commission (NDRC).

“Tetapi untuk mencapai sasaran pertumbuhan pada konsumsi, pembiayaan sosial total yang luar biasa dan pendapatan sekali pakai di perkotaan akan membutuhkan upaya yang lebih besar.”

Terbebani oleh meningkatnya biaya pembiayaan, ekonomi China sudah mulai dingin bahkan sebelum perselisihan perdagangan dengan Washington memanas, dengan pertumbuhan investasi pada rekor terendah dan konsumen menjadi lebih berhati-hati tentang pengeluaran.

Saham dengan persentase pelemahan terbesar pada indeks Shanghai hari ini adalah Zhongman Petroleum and Natural Gas Group Corp Ltd (-10,01%), diikuti Shanghai Shibei Hi-Tech Co Ltd (-9,21%), dan Shenzhen Geoway Co Ltd (-6,07%).

Di sisi lain, indeks Hang Seng Hong Kong mampu melanjutkan relinya dan berakhir naik 0,23% atau 64,82 poin di level 28.416,44, kenaikan hari ketiga berturut-turut, ditopang saham pengembang properti.

Saham dengan kenaikan terbesar pada Hang Seng adalah Hang Lung Properties Ltd yang naik 2,43%, sedangkan saham dengan penurunan terbesar adalah BOC Hong Kong Holdings Ltd dengan 2,04%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper